Hidayatullah.com–Pemerintah Zionis Israel, hari Sabtu (07/01/2012), mengatakan akan membalas ulah peretas yang mencuri data kartu kredit milik ribuan warganya dan menyebut aksi itu sama dengan terorisme.
Pencurian data yang diambil dari sejumlah situs komersial di internet itu merupakan salah satu yang terburuk yang pernah dialami oleh Israel.
Meskipun kerugian finansialnya tidak banyak, namun Israel khawatir data-data yang berhasil diambil akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh Zionis.
Serangan dunia maya semacam itu, menurut Deputi Menlu Israel Danny Ayalon, sama seperti serangan teroris dan olehkarenanya harus ditangani seperti halnya menghadapi teroris.
“Israel memiliki kemampuan aktif untuk menyerang siapa saja yang berusaha untuk mencelakainya, dan tidak ada agen atau peretas yang akan kebal dari serangan balasan itu,” kata Ayalon tanpa menjelaskan lebih lanjut, lansir Al Arabiya.
Peretas yang mengidentifikasi dirinya sebagai “oxOmar” dari Arab Saudi mengatakan, pada hari Kamis ia telah membocorkan data pribadi 400.000 warga Israel.
Sementara pejabat dari perusahaan kartu kredit mengatakan, sekitar 25.000 nomor –sebagiannya telah usang– sudah di-posting pada hari Jum’at.
Setelah mengaku mewawancarai OxOmar lewat email, koran Israel Haaretz mengatakan, seorang blogger melacak peretas itu dan menyatakan bahwa tersangka warga negara Uni Emirat Arab berusia 19 tahun yang sedang belajar dan bekerja di Meksiko.
Seorang pembantu Ayalon, Lital Shochat, mengatakan bahwa Israel mengetahui informasi itu, namun belum meminta bantuan pemerintah Meksiko untuk menangkapnya.
Namun, si peretas menyatakan bahwa blogger Israel itu salah orang, dan menegaskan bahwa dirinya tidak berada di Meksiko.
“Tidak ada yang akan menangkap saya, tidak mungkin,” kata peretas dengan nama oxOmar kepada media Israel Ynet lewat sebuat email.
“Jika seorang pelajar tolol mengaku dia dapat menemukan saya dalam waktu delapan jam, maka apa yang akan dikerjakan Mossad?” tanya si peretas dalam email dengan nada mengejek.
“Saya ingin mencelakai Israel secara finansial dan sosial,” imbuhnya.
“oxOmar” berjanji akan mengirimkan lebih banyak file dan email, seraya menambahkan bahwa ia berada di Riyadh, bukan Meksiko.
Dia berjanji bahwa target berikutnya termasuk para kontraktor milier dan sistem SCAD (Supervisory Control dan Data Acquisition) Israel, tulis Ynet.
“Tidak mungkin melacak saya lewat email atau Facebook atau semacamnya. Saya peretas mahir yang mengetahui seluk-beluk tentang internet, saya sangat tahu bagaimana menyembunyikan diri,” kata oxOmar dalam emailnya itu.
Sebelumnya Al Arabiya (04/01/2012) melaporkan, Peretas Saudi yang mengaku bernama Group-XP menerobos keamanan situs olahraga terbesar Israel, One.co.il, dan megklaim telah membocorkan informasi pribadi 400.000 warga Israel. Namun perusahaan kartu kredit Zionis mengatakan bahwa jumlahnya kurang dari 20.000.
Salah satu anggota kelompok peretas mengatakan bahwa mereka berhasil mendapatkan informasi detil dari kartu-kartu kredit itu termasuk tanggal daluwarsa, kode keamanan, alamat, nomor telelpon dan nomor jaminan sosial.
“Kami telah meretas banyak server-server Israel dan mengambil banyak informasi tentang orang Israel,” tulis peretas bernama “oxOmar” dalam sebuah posting di PasteBay.*