Hidayatullah.com—Rock stars benar-benar mati muda, khususnya jika mereka tampil solo, demikian menurut hasil riset oleh peneliti di Inggris, lapor My Health News Daily (19/12/2013).
Para peneliti mencermati kehidupan 1.480 bintang rock di Amerika Utara dan Eropa sejak 50 tahun terakhir, seperti Elvis Presley yang kondang di tahun 1950an dan Arctic Monkey yang jadi pesohor di tahun 2006. Usia hidup mereka dibandingkan dengan orang umum.
Para bintang rock, tidak peduli mereka tampil solo atau bergabung dalam suatu band, cenderung meninggal lebih muda dilihat dari usia, jenis kelamin dan etnisitasnya. Begitu hasil yang didapat para peneliti.
Namun, para artis yang bersolo karir kecenderungannya untuk meninggal dalam usia muda dua kali lebih besar dibanding mereka yang tergabung dalam grup.
Di Amerika Utara, angka mati muda di kalangan bintang rock berkelompok mencapai 10,2 persen, bandingkan dengan 22,8 persen di kalangan bintang rock yang bersolo karir.
Di Eropa, para artis aliran musik keras yang berkelompok angka mati mudanya mencapai 5,4 persen, bandingkan dengan 9,8 persen di kalangan bintang rock solo.
Peneliti tidak mengetahui apa penyebab dari perbedaan angka tersebut. Diduga hal itu terkait dengan tingkat popularitas yang dicapai oleh bintang rock solo atau grup tersebut. Bisa jadi, para anggota dalam grup rock dapat saling berbagai dan tolong-menolong dalam kehidupan keartisan mereka sehingga terhindar dari resiko mati muda, sementara artis solo hanya menjalani kehidupan glamornya sendirian.
Namun, peneliti juga mendapati bahwa tindak kekerasan yang pernah dialami bintang rock itu pada masa kanak-kanak ikut mempengaruhi kehidupan mereka di masa dewasa, demikian pula perceraian kedua orangtuanya.
Separuh dari bintang rock yang mati muda karena penggunaan narkoba, kecanduan alkohol atau tindak kekerasan, memiliki pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan.
Popularitas meningkatkan kemungkinan bintang rock untuk terjerumus dalam perilaku yang beresiko, tulis hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal BMJ Open edisi 19 Desember 2012 itu.*