Hidayatullah.com—Koalisi politik terbesar di Iraq, Al Iraqiya, berencana mengakhiri boikot terhadap pemerintah, kata seorang wakil rakyat Turkmen dari blok tersebut kepada kantor berita Anadolu.
Arshad Salehi dari Turkmen Front mengatakan, delapan menteri Iraqiya akan kembali menghadiri rapat-rapat kabinet, guna meringankan krisis di pemerintahan yang terjadi setelah Perdana Menteri Nuri Al Maliki –seorang penganut Syiah– mengeluarkan surat perintah penangkapan atas Wakil Presiden Tariq Al Hashimi –seorang Muslim– dengan tuduhan mendalangi terorisme, hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat menarik pasukannya akhir tahun 2011.
Sebagai bentuk protes, blok Al Iraqiya mengumumkan boikot terhadap rapat-rapat di parlemen dan kabinet pada bulan Desember lalu. Para wakil rakyat dari blok Iraqiya mengakhiri boikotnya pada 29 Januari kemarin.*