Hidayatullah.com–Kofi Annan, sebagai utusan dari PBB dan Liga Arab untuk Suriah mengatakan bahwa dirinya merasa optimis dengan pembicaraan putaran kedua dengan Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Namun dia mengakui bahwa situasi di Suriah memang sangat sulit. Demikian dilansir Al Arabiya (11/03/2012).
“Ini (situasi) akan sulit untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertumpahan darah,” ujar Annan usai bertemu dengan Basyar Al Assad.
Kepada wartawan di Damaskus, Kofi Annan mengatakan, “Perkaranya berat dan akan menjadi sulit. Akan tetapi kita harus tetap berharap. Saya merasa optimis karena beberapa alasan.”
Hari Ahad (11/03/2012) kemarin, Assad kembali menerima Annan setelah sebelumnya pada hari Sabtu juga telah bertemu. Annan mengajukan usulan untuk menghentikan kekerasan, membuka akses bantuan kemanusiaan, pelepasan tahanan dan dimulainya dialog dengan oposisi.
Semntara itu, sumber diplomat Arab mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyetujui usulan Liga Arab untuk mentransfer kekuasaan Presiden Bashar Al Assad kepada wakilnya.
Menurut diplomat Arab itu, penerimaan Lavrov akan usulan Liga Arab tersebut telah menunjukkan kemajuan yang signifikan pada sikap Rusia terhadap Suriah.*