Hidayatullah.com–Enam negara Teluk Arab akan menutup kedutaan besar (kedubes) di Suriah sebagai bentuk protes atas kekerasan di negara tersebut.
Ketua Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Abdullatif al-Zayani menegaskan hal itu kemarin. Enam negara GCC itu ialah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait.
“Rezim melakukan pembunuhan terhadap rakyat, memilih opsi militer,dan menolak semua inisiatif yang bertujuan mencari solusi bagi krisis,” ungkap Abdullatif, dikutip AFP. Abdullatif mendesak komunitas internasional segera bertindak tegas untuk menghentikan pembunuhan di Suriah serta semua pelanggaran hak asasi rakyat Suriah.
Keenam Nagara Teluk itu mengambil Langkah tersebut karena dinilai rezim Suriah telah “membantai rakyatnya, memilih opsi militer dan menolak semua inisiatif yang bertujuan mencari solusi untuk krisis,” katanya.
Sebelum keputusan kolektif ini disepakati, dua negara GCC yakni Arab Saudi dan Bahrain telah mengumumkan penutupan kedubes mereka di Damaskus. Arab Saudi mengumumkan keputusannya pada Rabu (14/03/2012) dan menarik semua diplomat dari Suriah.Bahrain mengikuti langkah Saudi pada Kamis (15/03/2012).
Saudi merupakan pengkritik keras rezim Suriah.Agustus silam Saudi menarik duta besar (dubes) mereka dari Damaskus dan mengusir Dubes Suriah. Negara anggota GCC lainnya kemudian mengikuti langkah yang sama untuk mengecam kekerasan di Suriah.
Sementara itu, Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov menganggap berbagai pernyataan negara-negara Barat bahwa pemerintahan Presiden Suriah Bashar al- Assad tidak sah merupakan sikap yang kontraproduktif untuk menciptakan perdamaian di negara tersebut.
“Rakyat Suriah harus memutuskan siapa yang akan memimpin negara mereka sehingga opini sejumlah mitra asing kita dapat memberikan solusi,”katanya.
“Deklarasi dari Negara-negara lain bahwa Assad tidak memiliki legitimasi dan seruan agar dia mundur. Itu kontraproduktif karena mereka mengirim sinyal yang salah pada oposisi sehingga di sana tidak ada keinginan untuk dialog,” tutur Bogdanov, dikutip Reuters.
Di tengah kekerasan yang terus berlangsung di Suriah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan hendak mengirim misi kemanusiaan akhir pekan ini.Tim itu akan melakukan penilaian kondisi di Suriah.
Tim ini bagian dari delegasi yang dipimpin Pemerintah Suriah,termasuk staf dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Delegasi ini akan mengunjungi sejumlah kota oposisi yakni Homs,Hama,dan Deraa. Pengumuman ini muncul pada peringatan tahun pertama pemberontakan melawan rezim Suriah.*