Hidayatullah.com— Produsen minuman energi Red Bull mengatakan telah menurunkan sebuah iklan di Afrika Selatan (Afsel) setelah reaksi keras dari umat Kristen dan Islam.
Seperti diketahui, perusahaan ini sebelumnya telah memasang sebuah iklan bergambar Yesus yang akhirnya berbuah kecaman keras. Iklan salah satu minuman berenergi itu menggambarkan bahwa Yesus bisa berjalan di atas air karena khasiat dari minuman energi ajaib. Tak ayal, iklan yang dibuat bergaya kartun itupun mendapat kecaman umat Kristen dan juga umat Muslim.
Awalnya iklan itu menggambarkan tentang Yesus dan dua orang murid-Nya sedang naik sampan kecil. Karena bosan berada di atas sampan, dia pun pergi ke suatu tempat. Dia pun turun dari atas sampan kemudian berjalan di atas air. Seorang murid Yesus mengatakan Yesus telah melakukan mujizat, sementara murid yang satunya berkata Yesus mampu berjalan di atas air karena minuman Red Bull yang ‘memberikan sayap’.
Kecaman-kecaman pun datang dari umat Kristen. Para Uskup Katolik Afrika Selatan mengecam dengan mengirim surat keberatan ke perusahaan iklan tersebut. Menurut surat tersebut, iklan tersebut merupakan publisitas yang buruk dan memasuki wilayah berbahaya karena mengejek simbol-simbol agama. Sementara Chris Townsend, seorang pejabat dari Konferensi Uskup di Afsel, menyerukan Red Bull untuk menghormati sensitivitas agama.
Iklan ini juga telah membuat marah umat Islam di sana. Dalam sebuah pesan Dewan Pengadilan Muslim Afsel, menyatakan bahwa setiap penghinaan dan sindiran yang menargetkan Yesus juga menghina ajaran Islam.
Dikutip AP, Dewan Muslim hari Rabu memperingatkan konsekuensi dari “ekstremisme sekuler” terhadap setiap keyakinan agama. Menurut Dewan Muslim, setiap “penghinaan dan sindiran” Yesus ditargetkan menyerang dasar teologi Islam.
Menurutnya, Yesus (Isa), adalah seorang Nabi dihormati dalam Islam.
“Kami berharap bahwa suara kita dapat bersatu untuk membuat jelas kalangan ekstrimis sekuler bahwa serangan atau penodaan simbol-simbol agama manapun tidak dapat diterima,” kata Dewan Muslim.
Sementara itu, dirilis The Telegraph, kecaman-kecaman tersebut memaksa pembuat Red Bulls menarik iklan tersebut dari peredaran.
“Tidak pernah ada niat kami untuk menyakiti perasaan siapa pun,” kata pembuat minuman energi Red Bull dalam pernyataannya.
Nah, perusaan iklan atau para seniman, buatlah sebuah karya yang tidak untuk menyenangkan diri sendiri hanya dengan alasan karya seni. Sebab di balik karya kita juga ada hak dan perasaan orang lain.*