Hidayatullah.com—Ribuan Muslim Sri Lanka berunjuk rasa di ibukota Kolombo pada hari Jumat (27/04/2012), guna memprotes kebijakan pemerintah yang akan menggusur sebuah masjid untuk diganti dengan kuil Budha di Dambulla.
Usai menjalankan shalat Jumat, Muslim yang dipimpin para tokoh oposisi dari etnis Sinhala, Muslim dan Tamil melancarkan protes menuntut kebebasan beragama.
“Kita harus melindungi persatuan Sinhala, Muslim dan Tamil di negara ini, kalau tidak maka kelompok ekstrimis akan menghancurkannya dengan membuat masalah yang tidak perlu,” kata Mujibur Rahman, wakil rakyat provinsi dari Partai Persatuan Nasional, dikutip Xinhua.
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah meredakan ketegangan yang ditimbulkan oleh kelompok ekstrim agama, yang mengakibatkan perang antar etnis selama tiga puluh tahun terakhir.
Sri Lanka adalah sebuah negara pulau dengan mayoritas penduduk beragama Budha.
“Dengan menghancurkan sebuah masjid, kerusakan yang ditimbulkan tidak hanya berakibat kepada Muslim, tetapi juga kepada kelompok mayoritas Budha, sebab mereka di dunia internasional akan dijuluki sebagai ekstrimis,” kata pemimpin partai politik sayap kiri Front Kiri Baru Wickremabahu Karunaratne.
Ribuan umat Budha beserta ratusan biksu Jumat pekan lalu berdemonstrasi di depan sebuah masjid di Dambulla, menuntut agar masjid itu diruntuhkan untuk diganti dengan bangunan kuil Budha.
Menyusul aksi demonstrasi itu, pemerintah Sri Lanka, yang dikuasai oleh partai ekstrimis Budha Sinhala, mengeluarkan keputusan untuk memindahkan lokasi masjid.
Polisi diperintahkan untuk mengendalikan situasi di Dambulla. Pemerintah juga mengeluarkan keputusan penghancuran atas 71 bangunan lain di sekitar lokasi tersebut, yang diklaim sebagai tempat suci umat Budha.
Dambulla merupakan kota kecil berjarak 150 kilometer dari ibukota Sri Lanka.*