Hidayatullah.com—Dua atlet Georgia peraih medali petak diminta meninggalkan ajang Olimpiade setelah ketahuan melancong di Tokyo.
Meninggalkan kampung atlet untuk tujuan selain pertandingan merupakan pelanggaran terhadap protokol Covid-19.
Jepang memperpanjang status darurat kesehatan di ibukota menyusul lonjakan kasus infeksi coronavirus.
“Kami mencabut akreditasi mereka sebab kami menilai kepergian mereka keluar dari perkampungan atlet untuk jalan-jalan seharusnya tidak terjadi,” kata jubir panitia Tokyo 2020 Masanori Takaya seperti dilansir BBC.
Takaya dalam penjelasan pers hari Sabtu (31/7/2021) mengatakan bahwa seseorang atau beberapa orang yang tidak disebutkan namanya sudah dicabut akreditasinya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Akan tetapi, Georgian Olympic Committee kemudian mengkonfirmasi bahwa dua atletnya – keduanya pejudo – sudah tidak lagi diperbolehkan di area penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.
Mereka sudah pergi meninggalkan Jepang usai pertandingan, sejalan dengan aturan yang berlaku yang mengharuskan atlet segera angkat kaki dalam waktu 48 jam bila mereka tidak ada lagi jadwal bertanding.
Seorang ofisial Georgia mengatakan kepada AFP bahwa Vazha Margvelashvili, 27, dan Lasha Shavdatuashvili, 29, pergi keluar kampung atlet untuk menemui seorang kenalan baik mereka yang tinggal di Jepang.
“Tidak ada yang menghalangi mereka keluar, jadi mereka pikir mereka bisa pergi. Mereka hanya ingin mencari angin, bersantai setelah melalui hari pertandingan yang berat, setelah masa lockdown ketat.”
Awal pekan ini, media Jepang melaporkan bahwa kedua atlet Georgia itu ketahuan berfoto di Tokyo Tower.
Georgia sejauh ini sudah meraih satu emas dan tiga perak dalam ajang kompetisi olahraga sejagat Olimpiade Tokyo 2020.*