Hidayatullah.com–Seperti diketahui, Wirathu, adalah salah satu tokoh ektremis Budha yang dinilai telah ikut memprovokasi banyak kerusuhan antar agama dan pembantaian kaum Muslim di Myanmar.
Dalam sebuah wawancara dengan situs web Irrawaddy, Wirathu menyalahkan “Kalar”, sebuah istilah yang dinilai menghina bagi umat Islam – untuk kerusuhan sektarian di Meikhtila yang menewaskan sedikitnya 20 orang tewas.
“Mereka membawa pisau, tongkat dan senjata lainnya dan menyerang Burma,” katanya. “Ketika orang banyak mendengar bahwa seorang bhikkhu tewas selama kerusuhan, mereka pergi ke kuartal Kalar tanpa senjata. Hanya satu orang Burma dari sepuluh membawa tongkat dari rumah-rumah hancur, dan tidak ada senjata lainnya. […] Jadi, serangan direncanakan berasal dari kuartal Muslim,” ujarnya.
Wirathu, dinilai telah memimpin banyak kampanye anti Muslim di Burma dan pernah ditangkap pada tahun 2003 karena mendistribusikan literatur anti-Muslim. Ia membantah bahwa kampanye kelompok 969 bertanggung jawab atas berbagai kerusuhan.
“Orang-orang menyalahkan 969, terlibat dalam kekejaman karena mereka tidak dapat menemukan penjahat sebenarnya. Tapi dengan selebaran 969 tidak ditemukan dan tidak ada yang didistribusikan dalam Meikthila,” tegasnya.
Numerologi 969 dinilai berasal dari tradisi Buddhis di mana 9 adalah singkatan atribut khusus Buddha, 6 untuk atribut khusus Dhamma dan 9 untuk atribut khusus dari Sangha (perintah Buddha).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam sebuah video kontroversial yang muncul di YouTube, Wirathu menyerukan pemboikotan nasional bisnis-bisnis Muslim di Myanmar. Biara-biara Buddha juga dinilai telah mendistribusikan selebaran anti-Islam selama berbulan-bulan, demikian menurut laporan
Wirahtu sendiri beberapa kali ditangkap atar provokasi yang sering memicu aktivitas Islamofobiknya.*