Hidayatullah.com.com—Menteri Informasi Mesir Ahmad Anis melarang calon presiden dari Salafy yang didiskualifikasi mucul di layar televisi.
Dilansir oleh Al Mishry Al Yaum (04/05/2012), Osama Kamal pembawa acara di stasiun televisi pemerintah mengatakan bahwa ia mendapat serangan dari Anis sejak awal acara bincang-bincang yang dipandunya pada hari Kamis lalu.
Koran independen Al Shourouk yang mengutip televisi pemerintah melaporkan, Anis mengeluarkan larangan penampilan Hazem Abu Ismail tiga jam sebelum acara dimulai. Anis tidak menjelaskan alasannya.
Kamal mengatakan, Anis memerintahkan agar ia menampilkan menteri informasi itu di televisi jika pemilihan presiden telah usai.
“Jika pak menteri menolak untuk menyaksikan Abu Ismail di televisi pemerintah Mesir, dia akan melihatnya di saluran televisi lain. Kredibilitas kami hilang di mata ribuan orang yang berkomentar di laman Facebook kami, yang mengatakan bahwa mereka senang melihat Abu Ismail akan tampil. Kami mengecewakan mereka,” kata Kamal.
“Jika Anda (menteri informasi) yakin peristiwa sekarang ini terlalu serius untuk disiarkan, kami dapat menghentikan siaran televisi pemerintah sampai kondisinya kembali stabil,” imbuh Kamal.
Kamal mengatakan bahwa ia telah menghubungi pihak Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata sebagai penguasa pemerintahan, untuk mengetahui apakah larangan penampilan Abu Ismail itu. Pihak militer mengatakan bahwa keputusan itu dibuat oleh Anis sendiri dan mereka tidak terlibat di dalamnya.
Abu Ismail adalah seorang dai Salafy yang populer di kalangan masyarakat Mesir. Ia terdepak dari bursa calon presiden terkait dengan status kewarganegaraan mendiang ibunya, yang disebut-sebut juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat.
Meskipun telah memberikan bukti-bukti bahwa ibunya hanya memiliki kewarganegaraan Mesir, pihak panitia tetap mencoret nama Abu Isamil, yang dianggap tidak memenuhi syarat.*