Hidayatullah.com—Prancis sudah mulai menarik pulang pasukanya dari Afghanistan, sebuah proses yang diperkirakan memakan waktu selama 5 bulan.
Dilansir oleh Euronews (31/7/2012), pasukan pertama yang ditarik adalah pasukan tempur yang bertugas di distrik Sourbi Provinsi Kabul. Pasukan itu sudah menyerahkan kontrol keamanan kepada pasukan Afghanistan pada bulan April lalu, namun upacara resminya baru digelar hari Selasa kemarin, dua tahun menjelang penarikan pasukan NATO.
Sebagian pasukan Prancis tetap akan bertugas hingga akhir tahun ini, terutama di Kabul dan Provinsi Kapisa yang rentan.
“Sekarang terserah mereka (Afghanistan), dan pengalihan tanggungjawab sedang berlangsung terus. Keterampilan mereka sudah meningkat dan hari ini, untuk wilayah Kapisa dan Sourbi, tentara dan polisi Afghanistan sudah dapat menjaga keamanan dengan baik,” kata Jenderal Eric Hauteclocque Raysz, komandan pasukan di Provinsi Kapisa.
Penarikan 2.000 tentara Prancis dar Afghanistan diumumkan oleh Presiden Nicolas Sarkozy. Namun kemudian dimajukan lebih awal satu tahun oleh penggantinya, Presiden Francois Hollande.
Sekitar 1.800 personel akan tetap berada di Afghanistan sampai NATO menarik seluruh pasukannya pada 2014.
Sejak tahun 2001 bergabung bersama pasukan pimpinan AS di Afghanistan, Prancis kehilangan nyawa 87 prajuritnya.*