Hidayatullah.com–Kepolisian Prancis masih mencari tahu perihal benda asing tak berawak yang terbang di atas kota Paris.
Benda jenis unmanned aerial vehicles (UAV) itu terlihat mengawang di lima tempat berbeda, termasuk di atas Kedutaan Amerika Serikat dan menara Eiffel, tetapi siapa operator dan apa motifnya masih menjadi misteri.
Drone (pesawat tanpa awak) itu pertama kali terlihat lewat tengah malam dan terakhir terpantau mengudara sekitar pukul 6 pagi waktu setempat, lapor Euronews Selasa (24/2/2015). Menysul kejadian itu polisi melakukan pencarian, tetapi mereka belum memastikan secara berapa kali drone tersebut tampak di udara.
Meskipun drone mudah ditemukan di toko-toko, namun penampakannya di lokasi-lokasi sensitif di Paris menimbulkan kekhawatiran, menyusul terjadinya dua serangan maut di kota mode itu Januari kemarin.
“Untuk saat ini, apa yang kami lihat sejak drone itu melayang di atas pembangkit nuklir pada akhir Oktober lalu, adalah tidak adanya proyektil. Pesawat-pesawat tanpa awak itu juga tidak ada yang jatuh ke tanah,” kata seorang wartawan khusus isu-isu kemiliteran, Jean-Marc Tanguy.
“Jadi drone ini dipakai oleh orang-orang yang tahu bagaimana mengoperasikannya, meskipun kita tidak dapat menyimpulkan apakah mereka profesional atau geeks (peminat serius komputer dan teknologi). Bisa jadi itu hanya anak-anak remaja yang mampu mengoperasikan mesin kecil ini yang bisa Anda temukan di banyak toko.”
Penerbangan di bawah ketinggian 6.000km di wilayah udara kota Paris dilarang. Dan penampakan drone pertama berada 100-300m di atas Kedutaan Amerika. Penyelidikan kemudian dilakukan untuk mengetahui perihal “penerbangan di zona terlarang” itu. Para saksi ditanyai untuk mengetahui pola penerbangan dari UAV tersebut.
Pada bulan Oktober 2014, polisi Prancis menangkap tiga orang di dekat reaktor nuklir yang ketahuan memiliki sebuah drone.
UAV memiliki berbagai kegunaan, mulai dari operasi militer hingga mata-mata, serta pembuatan film dan riset. Namun, akibat sejumlah serangan yang terjadi di ibukota belakangan ini, pihak berwenang Prancis menanggapi masalah penampakan UAV itu secara serius.*