Hidayatullah.com—Anggota Al Ikhwan Mesir Essam al-Erian hari Ahad (6/1/2013) mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu penasehat Presiden Muhammad Mursy, dengan alasan tidak bisa menjalani tugas legislatif bersamaan dengan tugas eksekutif.
Kantor Presiden Mursy menerima pengunduran Erian, sebagai pimpinan dari kelompok Partai Kebebasan dan Keadilan di Dewan Syura, majelis tinggi parlemen Mesir.
Posisi ini, kata Erian “akan menimbulkan konflik kepentingan, berdasarkan konstitusi yang baru,” lapor Egypt Independent yang dikutip Al-Arabiya (7/1/2013).
Selain sebagai penasehat Mursy, Erian juga menjabat sebagai wakil presiden Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Al Ikhwan yang mendukung Mursy dalam pemilihan presiden 2012.
Erian belum lama ini menjadi pusat perhatian terkait pernyataannya yang dinilai kontroversial soal Yahudi Mesir.
“Lebih baik bagi Yahudi untuk tinggal di negara seperti Mesir daripada di negara yang terkontaminasi dengan penjajahan,” katanya di stasiun televisi swasta Mesir Dream TV Kamis pekan lalu.
Erian mengatakan Yahudi Mesir berhak tinggal di Mesir dan menyerukan agar Yahudi Mesir yang tinggal di Israel kembali ke kampung halamannya, karena keberadaan mereka di Palestina memberikan kontribusi bagi penjajahan Zionis Yahudi atas bumi Palestina. Baca berita sebelumnya Tokoh Al-Ikhwan serukan Yahudi Mesir pulang kampung.
Pernyataan Erian itu mengundang kecaman dari oposisi maupun temannya di Ikhwan. (Baca juga berita sebelumnya Jihad Islam kecam al-Erian soal Yahudi Mesir)
Kantor Presiden Mursy kemudian menyatakan bahwa presiden berlepas diri dari penyataan Erian itu, dengan mengatakan bahwa komentar Erian itu merupakan pendapat pribadinya sendiri.*