Hidayatullah.com–Panama menyita 128 ton narkoba pada tahun 2021, kata Presiden Laurentino Cortizo hari Ahad (2/1/2022).
Angka tersebut mewakili peningkatan 43 persen dari rekor sebelumnya 90 ton pada 2019.
“Pada 2021, sebagai hasil dari 565 operasi pemberantasan kejahatan terorganisir dan narkoba, sebanyak 128,7 berton-ton narkoba disita,” kata Cortizo kepada parlemen Panama seperti dilansir AFP Senin (3/1/2022).
Pada 2020, meskipun ada kebijakan lockdown guna meredam penyebaran Covid-19, Panama mencatat hasil sitaan narkoba terbesar ketiga yaitu 84 ton.
Kabar itu disampaikan sebulan setelah Panama mengumumkan rekor penyitaan uang narkoba — lebih dari $10 juta dalam bentuk tunai, yang menghabiskan waktu penyidik lebih dari 12 jam untuk menghitungnya setelah disita dari sebuah rumah di Nueva Providencia, di Provinsi Colon.
Dalam penjelasannya di hadapan anggota parlemen, Presiden Cortizo juga menyampaikan bahwa tingkat kasus pembunuhan di Panama pada tahun 2021 menurun menjadi 11,5 per 100.000 penduduk, kebanyakan berkaitan dengan kejahatan terorganisir.
“Dalam perang melawan kejahatan, saya tidak bernegosiasi dan saya tidak akan bernegosiasi dengan penjahat,” tegas Cortizo.
Panama adalah titik masuk di Amerika Tengah untuk narkotika dan obat-obatan terlarang yang diproduksi di Amerika Selatan — sebagian besar kokain dari Kolombia — yang kebanyakan ditujukan untuk pasar Amerika Serikat.
Pihak berwenang mengatakan perdagangan narkoba dari pelabuhan di kawasan Karibia ke Eropa juga meningkat.
Beberapa pekan terakhir, polisi Panama membongkar dua kelompok kriminal di bawah komando kartel narkoba Kolombia Gulf Clan, yang mengendalikan sekitar sepertiga produksi kokain di negara Amerika Selatan — sekitar 300 ton.*