Hidayatullah.com—Konsorsium yang dipimpin Arabtec Holding asal Dubai akan membangun galeri seni Louvre di Abu Dhabi dengan dana mencapai US$654 juta, demikian dimumumkan oleh pengembangnya hari Selasa (8/1/2013) lapor AFP.
Abu Dhabi Tourism Development and Investment Company mengatakan, pembangunan akan segera dilaksanakan secepatnya dengan tujuan bisa dibuka pada tahun 2015, terlambat tiga tahun dari rencana awal.
Proyek pembangunan diberikan kepada Arabtec yang berkongsi dengan perusahaan spanyol Constructora San Jose SA dan Oger Abu Dhabi LLC setelah melewati tender kompetitif, kata lembaga investasi Abu Dhabi itu dalam pernyataannya.
“Kontraknya bernilai 2,4 milyar dirham (sekitar US$654 juta), menunjukkan titik pencapaian besar dalam pembangunan Louvre Abu Dhabi,” imbuhnya.
Pemerintah Abu Dhabi harus merogoh koceknya sebesar US$1,3 milyar agar bisa menggunakan nama Louvre selama 30 tahun serta menyadap karya seni dan kepakaran yang dimiliki museum ternama Paris itu selama periode tersebut.
Kesepakatan milyaran dolar itu menimbulkan perdebatan di negeri Prancis, di mana Museum Louvre yang tersohor seantero dunia itu dituding menjual jiwanya kepada Abu Dhabi. Mereka mempertanyakan perlakuan Abu Dhabi atas para pekerja migran penggarap proyek tersebut yang dianggap tidak manusiawi.
Galeri seni Louvre di Abu Dhabi tersebut dirancang oleh arsitek Prancis Jean Nouvel.
Abu Dhabi melancarkan proyek ambisius, Abu Dhabi 2030, dalam rangka memodernisasi negara emirat itu dan meragamkan potensi ekonominya, sehingga tidak terpaku pada sektor minyak dan gas.
Meskipun krisis finansial menghantam dunia dan menerpa tetangganya Dubai, pembangunan fisik di Abu Dhabi terus berjalan, walau dengan kecepatan lebih lambat dari yang direncanakan.*