Hidayatullah.com–Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde hari Selasa (28/6) mendapat jabatan baru sebagai pemimpin Dana Moneter Internasional (IMF), sehingga memastikan Eropa tidak kehilangan kendali atas organisasi keuangan dunia itu.
Lagarde menjadi perempuan pertama yang memimpin IMF dan akan memulai pekerjaan barunya pada 5 Juli mendatang.
“Dewan eksekutif, setelah mempertimbangkan seluruh informasi relevan tentang para kandidat, sepakat memilih Lagarde,” kata IMF dalam sebuah pernyataannya.
Wanita berusia 55 tahun itu menggantikan sejawatnya dari Prancis, Domminique Strauss-Kahn, yang terpaksa mengundurkan diri akibat kasus kekerasan seksual yang dilakukannya terhadap seorang pelayan hotel di New York.
Presiden Prancis Nicolas Sakozy menyambut berita terpilihnya Lagarde sebagai “kemenangan untuk Prancis.” Sementara Lagarde sendiri menyatakan “sangat terhormat” karena terpilih untuk memimpin IMF.
Sejak IMF didirikan, pejabat pemimpin lembaga itu selalu berasal dari Eropa. Sedangkan Bank Dunia selalu dipimpin orang Amerika.
Negara-negara selain Eropa dan Amerika Serikat sebenarnya berharap jika pemimpin IMF kali ini berasal dari Asia di mana banyak negara sedang tumbuh pesat perekonomiannya. Mereka menilai, selain bangsa Eropa dan Amerika, negara lain tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa memimpin lembaga itu.
IMF membantu Indonesia saat dilanda krisis ekonomi pada akhir tahun 1990-an. Tapi resep perbaikan ekonomi yang diberikan justru menjerumuskan Indonesia ke dalam kondisi yang lebih parah dan berlarut hingga saat ini, sementara negara lain yang tidak tergantung pada konsultasi IMF bisa bangkit lebih cepat dari keterpurukannya. Kekeliruan IMF dalam menangani krisis tersebut beberapa tahun kemudian baru diakui, setelah mendapat kritikan dari banyak pengamat.
Kini IMF menghadapi tantangan untuk mengatasi krisis yang sedang dialami Yunani, yang terkena imbas krisis keuangan di negara-negara Barat.*