Hidayatullah.com—Muhammad Alauddin Abul Azayem pimpinan Sufi Azmiyya di Mesir mengatakan dalam wawancaranya hari Ahad (17/2/2013) bahwa Presiden Muhammad Mursy dan pemerintahnya sedang berusaha “mengikhwankan negara itu dengan bantuan para menteri dan kabinet yang gagal.”
Meskipun demikian, Azayem menampik kemungkinan terjadinya konfrontasi antara kelompok Sufi dengan Al-Ikhwan dengan mengatakan,”Sufi tidak punya senjata, tidak seperti Al-Ikhwan yang dilatih menggunakan senjata.”
Dilansir Egypt Independent, dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Arabiya itu, lebih lanjut tokoh Sufi itu mengatakan bahwa presiden Anwar Sadat menunjuk figur politisi independen Mahmud Fawzy untuk menjadi perdana menteri, yang mana hal itu berhasil mengambil hati rakyat Mesir. Sementara Mursy, justru mengangkat perdana menteri dari kalangannya sendiri, yaitu Al-Ikhwan.
Menurut Azayem, sejarah Al-Ikhwan sudah berdarah-darah sejak pendiriannya dan para anggotanya tidak pernah mengakui kesalahan yang pernah diperbuatnya, seraya menuding anggotanya lebih loyal kepada organisasi daripada kepada negara Mesir.
Azayem mengaku memilih Ahmad Syafiq dalam pemilihan presiden lalu dengan alasan, “Syafiq belajar dari apa yang terjadi kepada Husni Mubarak, dan tidak akan pernah mengulangi kesalahannya, atau membangga-banggakan legitimasi hasil pemungutan suara seperti yang dilakukan Mursy.”
Azayem mengklaim pengikut Sufi di Mesir sekitar 3 juta orang dan jumlah itu bertambah hingga 20 juta jika para simpatisannya dimasukkan dalam hitungan. Menurutnya, ada lebih dari 100 aliran Sufi di Mesir di mana 78 di antaranya terdaftar dan mereka tidak menerima pendanaan dari luar negeri.*