Hidayatullah.com–Ribuan orang turun ke jalan di Puerto Rico menuntut pengunduran diri Gubernur Ricardo Rosello, setelah obrolan online pribadinya bocor ke publik.
Unjuk rasa besar hari Senin (22/7/2019) itu digelar sehari setelah Rosello mengatakan tidak akan mengundurkan diri terkait obrolan online di aplikasi Telegram dengan sejumlah pembantu utamanya yang dipenuhi dengan ungkapan-ungkapan yang dianggap melecehkan beberapa kalangan.
Meskipun Rosello akan meninggalkan jabatannya tahun depan sesuai masa baktinya dan tidak akan mencalonkan diri lagi, pengunjuk rasa menuntut dirinya segera turun.
Mereka juga menuding Rosello sebagai gubernur yang tidak becus bekerja, sebab tidak ada perbaikan di pulau itu sejak badai menerpa kawasan tersebut dua tahun silam, lapor BBC.
Ketika ditanya tentang masalah itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Rosello adalah “gubernur yang sangat buruk”. Puerto Rico merupakan sebuah teritori yang berada di bawah naungan Amerika Serikat, tetapi bukan salah satu dari negara bagiannya.
Obrolan teks online yang dipermasalahkan terdiri dari 880 halaman. Isi obrolan antara gubernur dan 11 pembantunya yang semua laki-laki, dibocorkan ke publik pada 13 Juli dan memicu aksi unjuk rasa dua hari berturut-turut di luar kediaman gubernur di kota San Juan.
Sejumlah teks mengolok-olok korban Badai Maria yang memporak-porandakan pulau itu pada 2017 dan menewaskan sekitar 4.000 orang.
Rosello juga mengkritik mantan ketua Dewan Kota New York Melissa Mark-Viverito dengan mengatakan orang-orang “harus memukuli pelacur itu.”
Obrolan itu juga mengandung kata-kata buruk tentang komunitas LGBT dan para penyandang cacat fisik dan mental.
Penyanyi terkenal Ricky Martin, seorang gay yang konon disebut dalam obrolan rahasia itu perihal orientasi seksualnya yang menyimpang, ikut jengkel dan ambil bagian dalam unjuk rasa menuntut Rosello mundur dari jabatannya.*