Hidayatullah.com—Yordania hari Kamis (25/4/2013) meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyatakan eksodus pengungsi dari Suriah menjadi ancaman bagi keamanan internasional dan meminta PBB menjadwalkan kunjungan ke kawasan itu.
Lebih dari 505.000 pengungsi Suriah di Yordania saat ini dikhawatirkan pemerintah Amman jumlahnya akan membengkak dan menarik negara itu ke dalam konflik, kata para diplomat dilansir AFP.
Dubes Yordania untuk PBB Pangeran Zaid al-Hussein dalam suratnya ke DK-PBB mengatakan, gelombang pengungsi yang menyeberang ke Yordania sejak pecah konflik di Suriah menjadi ancaman bagi stabilitas dan keamanan negaranya. Sekitar 1.500 sampai 2.000 pengungsi Suriah melintasi perbatasan dengan Yordania guna mencari perlindungan.
Dubes Yordania itu mengatakan, krisis pengungsi Suriah harus dinyatakan sebagai “ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.”
Selain khawatir perseturuan politik Suriah bakal menulari Yordania, negara yang sudah mengalami banyak pengangguran dan inflasi tinggi itu takut kondisi perekonomian warganya semakin parah.
Saat ini sudah terjadi persaingan angkatan kerja antara warga Yordania dengan pengungsi Suriah. Warga Yordania merasa lahan pekerjaan yang sempit semakin sesak dengan kedatangan pengungsi Suriah, sementara harga-harga -seperti sewa rumah- semakin melambung dengan melimpahnya orang Suriah yang tinggal di Yordania.
Menurut data PBB, lebih dari 1,3 juta orang Suriah mengungsi ke negara tetangga seperti Yordania, Libanon dan Turki, serta Iraq.*