Hidayatullah.com—Pembuat film dokumenter kelas dunia pemenang penghargaan Oscar, Alex Gibney, menuangkan kisah WikiLeaks dan pendirinya Julian Assange ke dalam film dokumenter.
WikiLeaks menjadi sorotan dunia saat membocorkan ribuan dokumen rahasia yang milik pemerintah Amerika Serikat.
“Ada cerita hebat seperti kisah Daud dan Jalut dalam WikiLeaks. Intinya ada beberapa orang dengan laptop di tas pundaknya yang dapat membuat perbedaan besar, yang tiba-tiba dapat mengumpulkan rahasia-rahasia ini lalu dipublikasikan oleh mereka ke seluruh dunia. Menurut saya ini merupakan cerita yang fantastis,” kata Alex Gibney dikutip Euronews Rabu (10/7/2013).
“Segelintir individu dapat membuat perbedaan besar ketika korporasi-korporasi dan pemerintah yang berkuasa ini terus menerus mengintai kita … Anda tahu, individu-individu dapat bangkit melawan,” imbuh Gibney.
Film dokumenter berjudul “We Steal Secrets: The Story of WikiLeaks” itu akan dirilis di Inggris pada 12 Juli 2013. Film tersebut mengikuti perjalanan seorang editor, aktivis dan jurnalis asal Australia, Julian Assange, dari mulai pembentukan WikiLeaks di tahun 2006 sampai dia menjadi buronan karena menampilkan dokumen-dokumen rahasia terkait Perang Iraq 2010 yang dilakoni Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
“Ada gambaran kompleks tentang laki-laki itu dalam film ini, baik tentang idealisme maupun tentang apa yang disebut oleh salah seorang yang bekerja untuknya sebagai ‘Noble Cause Corruption’ [korupsi dengan tujuan baik, mulia-red],” kata Gibney, yang mengaku mewawancarai banyak orang dari kalangan yang mencintai Assange maupun dari golongan orang-orang yang sangat membencinya.
WikiLeaks belum lama ini kembali naik daun seiring mencuatnya kasus Edward Snowden, seorang pemuda Amerika bekas teknisi teknologi informasi di institusi-institusi intelijen Amerika Serikat yang ikut menggarap dan membocorkan informasi tentang PRISM, sebuah program intelijen AS yang memata-matai dan menyadap jalur komunikasi telepon dan internet dunia dengan dalih mencegah terorisme.*