Hidayatullah.com–Jumlah korban dalam serangan bom yang diklaim dilakukan oleh ISIS terhadap perkumpulan petempur Taliban, tentara pemerintah Afghanistan dan penduduk sipil yang merayakan genjatan senjata Idul Fitri bertambah menjadi 36, sumber pemerintah dikutip Daily Sabah.
Najibullah Kamawal, direktur departemen kesehatan di Nangarhar timur, mengatakan 65 orang lainnya terluka dalam serangan pada Sabtu, (16/06/2018) itu.
Pengebom menarget para petempur Taliban, tentara dan penduduk sipil yang merayakan genjatan senjata tiga-hari yang bertepatan dengan liburan Idul Fitri. Serangan itu kemudian diklaim oleh kelompok teror ISIS, yang tidak termasuk dalam genjatan senjata dan sebelumnya telah berselisih dengan Taliban.
Para korban termasuk petempur Taliban, pasukan keamanan dan penduduk sipil, jubir pemerintahan provinsi Nangarhar dan anggota dewan provinsi mengatakan pada Sabtu.
Serangan itu terjadi setelah Presiden Ashrad Ghani mengumumkan memperpanjang genjatan senjata dengan kelompok Taliban setelah kedua pihak setuju untuk menghentikan pertempuran menjelang Idul Fitri.
Ghani mengumumkannya secara langsung di televisi, di mana dia juga meminta Taliban untuk memperpanjang genjatan senjata tiga hari mereka yang berakhir pada Minggu ini.
“Saya memerintahkan pasukan keamanan untuk tetap dalam posisi bertahan,” kata Ghani, menambahkan rincian perpanjangan genjatan senjata akan dirilis nanti.
Genjatan senjata pemerintah, yang akan berakhir Selasa, tidak meliputi kelompok ISIS.
Pada hari kedua Idul Fitri, petempur Taliban, pasukan keamanan Afghanistan dan penduduk sipil saling berpelukan dan berfoto selfie satu sama lain di seluruh negeri, yang menunjukkan kebahagiaan atas terjadinya genjatan senjata.
Pasukan Afghanistan yang berjaga di pos-pos pemeriksaan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri pada petempur Taliban, memeluk mereka dan berfoto dengan orang-orang yang biasanya coba mereka bunuh – sebuah penampakan yang tidak terpikirkan beberapa hari yang lalu.
Para penduduk juga berbondong-bondong mendatangi mereka, saling peluk dan saling berfoto selfie dengan petempur bersenjata, berbaur untuk merayakan akhir Ramadhan.
“Saya di sini untuk menyampaikan salam pada saudara-saudara kami di kepolisian dan ketentaraan,” komandan Taliban Baba mengatakan pada AFP.
“Kami telah mempertahankan genjatan senjata dengan baik sejauh ini. Semua orang lelah akan perang dan jika pemimpin kami memerintahkan kami untuk melanjutkan genjatan senjata, kami akan mempertahankannya selamanya.”
Taliban mengumumkan genjatan senjata untuk tiga hari pertama Idul Fitri, yang dimulai Jumat, berjanji tidak akan menyerang pasukan keamanan Afghanistan untuk pertama kalinya sejak invasi AS tahun 2001.
Mereka mengatakan mereka akan terus menyerang tentara NATO pimpinan AS.
Ini terjadi setelah Ghani mengumumkan bahwa polisi dan tentara akan menghentikan operasi militer terhadap Taliban selama delapan hari, dimulai pada Selasa lalu – meskipun dia memperingatkan bahwa operasi terhadap militan lain, termasuk ISIS, akan berlanjut.*/Nashirul Haq AR