Hidayatullah.com—Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak penguasa baru Mesir untuk tidak mengecualikan Al-Ikhwan al-Muslimun dalam proses politik saat mereka bekerja untuk merencanakan masa depan Mesir.
Dilansir Associated Press, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ARD hari Ahad (14/7/2013) Merkel kembali menegaskan seruan Jerman untuk membebaskan Muhammad Mursy, presiden Mesir asal Al-Ikhwan yang dikudeta militer 3 Juli lalu. Seruan Jerman itu didukung oleh Amerika Serikat.
Merkel mengatakan, Mesir harus masuk pada proses inklusif yang melibatkan semua kelompok. Kanselir wanita itu menegaskan bahwa semua pihak harus memiliki pandangan yang sama dan sejalan untuk maju.
Saat Mursy berkuasa kelompok penentangnya menolak untuk diajak dialog, dan sekarang saat pemerintahan sementara dukungan militer mengajak Al-Ikhwan masuk dalam kabinet, hal itu juga ditolak pendukung Mursy.*