Hidayatullah.com–Pesan yang tersebar lewat aplikasi WhatsApp kembali merenggut nyawa, kali ini seorang mahasiswa kedokteran di Inggris yang memilih bunuh diri karena tak sanggup menanggung akibatnya.
Menurut gelar kasus di Newport Coroner’s Court, pesan pribadi berupa foto yang menunjukkan “hubungan asmara singkat” Edward Senior dengan seorang teman wanita sekelasnya disebarluaskan teman satu tim rugbynya dan dibaca ratusan orang di WhatsApp, termasuk gadis yang diakrabinya. Hal ini mengakibatkan Senior mendapatkan hukuman dilarang mengukuti kuliah di Universitas Swansea.
Akibat rasa malu dan khawatir dengan masa depannya, pemuda berusia 22 tahun yang bercita-cita menjadi dokter itu akhirnya merenggut nyawanya sendiri di sebuah hutan di Monmouthshire, lapor Daily Star Kamis (5/7/2018).
Petugas koroner senior Wendy James berkata, “Walaupun dia mendapatkan dukungan dari keluarga yang menyayanginya, hal tersebut rupanya tidak cukup baginya untuk membantu melewati periode penuh tekanan di dalam hidupnya.”
“Tak tahu seperti apa nanti hidupnya akibat masalah tersebut, dia merasa terasing dan kewalahan menghadapinya.”
James, yang mencatat kematian Edward Senior akibat bunuh diri, menambahkan, “Kasus ini menyoroti risiko posting di media sosial.”
“Dia menulis pesan di forum privat, lalu pesan itu disebarkan oleh teman-temannya, dan akibatnya dia dilarang mengikuti sebagian besar perkuliahan. Dia merasa masa depannya sebagai dokter terancam.”
Edward Senior merenggut nyawanya sendiri pada bulan Februari, setelah pesan pribadinya di WhatsApp disebarkan oleh teman-temannya dan dia dilaporkan ke pihak universitas akibat masalah itu.*