Hidayatullah.com—Perusahaan asal Turki, Turcas Holding, menawarkan $2,5 milyar kepada Israel untuk membangun jaringan pipa gasa sepanjang 470 kilometer antara Turki dan Israel.
Turcas Holding, perusahaan energi berbasis di Istanbul yang menemukan cadangan gas alam dalam jumlah besar di timur Laut Mediterania, menawarkan proyek pembangunan pipa bawah laut yang menghubungkan Israel dengan wilayah provinsi di selatan Turki, Mersin.
Salah seorang pejabat Turcas, Mathew Bryza, mengumumkan penawaran proyek milyaran dolar itu dalam sebuah konferensi enegi yang digelar di Siprus Yunani, lansir Hurriyet Daily News (16/9/2013).
Bryza, seorang mantan diplomat Amerika Serikat, mengatakan bahwa pipa sepanjang 470 kilometer itu akan mampu mengalirkan 16 milyar meter kubik gas alam setiap tahunnya. Dia juga menengaskan, apabila pengerjaan proyek terganggu oleh konflik antara Turki dan Israel, maka seluruh kerugian dan tanggungjawab akan dipikul oleh Turcas.
Sementara itu koran Israel, Globes, melaporkan bahwa Zorlu Group asal Turki juga sedang melakukan pembicaraan dengan Israel mengenai pembangunan jaringan pipa dan pembelian gas alam. Zorlu, yang membangun pembangkit listrik di Ashkelon, Israel, telah mengontak perusahaan-perusahaan yang memiliki andil dalam eksploitasi gas alam Israel di Leviathan dan menawarkan untuk membeli gas alam serta membangun jaringan pipanya.
Pemerintah Zionis Israel bulan Juni lalu menyetujui ekspor terbatas sekitar 40 persen dari ladang gas alam yang baru ditemukannya di lepas pantai. Dua sumber gas alam lepas pantai terbesar di dunia dalam satu dekade terakhir ini ditemukan di wilayah perairan Palestina yang sekarang dikuasai dan dimasukkan dalam wilayah Israel. Sumber gas alam Tamar diperkirakan mengandung gas alam sebanyak 280 milyar meter kubik ditemukan pada tahun 2009. Setahun kemudian ditemukan sumber gas Leviathan dengan kandungan gas alam sekitar 530 milyar meter kubik.*