Hidayatullah.com—Seorang bayi berusia 4 bulan penderita demam dikabarkan tidak mendapat perawatan dokter yang menolak memeriksanya setelah mengetahui bayi itu bernama Al-Sisi, seperti Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi menteri pertahanan yang mendongkel kekuasaan presiden Muhammad Mursy.
Gubernur Kafr al-Syeikh Muhammad Izzat kepada Egypt Independent (12/11/2013) mengatakan, dokter itu telah dilarang melayani atau memberikan perawatan apapun kepada pasien dan diberi pos administrasi. Penyelidik masih memproses kasus itu untuk memberikan sanksi lebih lanjut.
Bayi bernama Al-Sisi Usman Atyya itu berasal dari sebuah desa di Kafr al-Syeikh, sekitar 134 km dari Kairo ke arah utara. Ketika bayi itu lahir, ayahnya sedang berada di Lapangan Tahrir pada 26 Juli mendengarkan pidato Al-Sisi yang meminta dukungan rakyat dalam memerangi gangguan keamanan di Mesir.
Usama Atyya menceritakan bahwa istrinya bergegas pergi ke rumah sakit ketika bayi mereka mengalami demam. Setelah melihat nama putranya di lembar pengobatan, dokter senior bernama Izzat Abdulaziz itu mengerutkan dahinya dan mengatakan kepada istri Usama agar membawa keluar bayinya seraya menambahkan bahwa dokter lain yang akan memeriksa bayi itu.
“Dokter ini berusia jauh lebih tua dibanding saya dan berjenggot pendek. Dia baru datang dari Arab Saudi,” kata pimpinan RS Kafr al-Syeikh Dr Muhammad al-Aduly.
“Yang terpenting bagi saya anak itu segera mendapat perawatan dan sudah sembuh,” kata Aduly lagi.
Dia membenarkan insiden penolakan pasien bayi oleh dokter tersebut. Pihak rumah sakit telah menanyai oknum itu dan menyerahkan kasusnya ke kantor pemerintah daerah untuk diperiksa lebih lanjut.
Delapan hari setelah kejadian, Usama mendapatkan kunjungan mengejutkan.
“Dokter itu datang ke rumah kami dan meminta maaf. Istri saya mengatakan dia tidak mengajukan laporan apapun tentangnya,” kata Usama.
Gubernur Kafr al-Syeikh –seorang pendukung Al-Sisi– menyebut dengan tindakannya itu dokter tersebut telah melalaikan tugasnya sebagai tenaga medis.
Guru Pro-Mursy Tampar Murid Pro-Sisi
Sementara itu di Minya, Mesir Atas pihak kejaksaan sedang memeriksa seorang guru yang dituduh menampar murid-murid perempuannya setelah salah seorang dari mereka memuji Jenderal Abdul Fattah al-Sisi.
Guru matematika itu mengajar anak-anak berusia 12-15 tahun di sebuah sekolah putri di Minya.
Guru tersebut dituduh menyerang 25 muridnya secara verbal dan fisik awal pekan ini, lansir Al-Ahram (14/11/2013). Dia memukul murid-muridnya di bagian wajah.
Kepala sekolah Muhammad Issamuddin menyangkal tuduhan tersebut, tetapi dia mengajukan guru itu untuk diperiksa.*