Hidayatullah.com—Seorang pria Pakistan yang dikenal sebagai “Bapak Taliban” mengeluarkan seruan mendorong para orangtua agar mengimunisasi anaknya guna menghindari penyakit polio dan penyakit berbahaya lainnya, seraya menyatakan bahwa vaksinasi sesuai dengan hukum Islam.
“Fatwa” yang dikeluarkan Maulana Sami-ul-Haq, pimpinan madrasah Darul Ulum Haqqaniah, itu muncul satu tahun setelah Taliban Pakistan melarang imunisasi, menyusul program vaksinasi palsu intelijen Amerika Serikat CIA guna melacak keberadaan Usamah bin Ladin.
Sejak Juni 2012, setidaknya 25 orang tewas akibat serangan Taliban atas pekerja medis dan petugas keamanan.
Namun, menurut sebuah pernyataan yang ditandatangai oleh Haq bertanggal 30 Oktober, para orangtua diimbau untuk mengabaikan peringatan Taliban tentang larangan vaksinasi tersebut.
“Menurut syariat tidak ada bahayanya menggunakan vaksin yang direkomendasikan oleh pakar medis guna menyelamatkan anak-anak dari penyakit mematikan,” kata Haq dalam pernyataan yang dilihat oleh AFP Selasa (10/12/2013).
“Polio, cacar, tetanus, tuberkulosis … adalah penyakit-penyakit berbahaya dan mematikan dan vaksin untuk menyelamatkan anak-anak dan wanita hamil adalah efektif dan tidak berbahaya. Tidak perlu ada keraguan dan kecurigaan atas penyebaran vaksin-vaksin ini.”
“Para orangtua harus memberikan suntikan dan tetesan vaksin-vaksin ini kepada anak-anak mereka untuk menyelamatkannya dari penyakit-penyakit berbahaya,” imbuhnya.
Taliban mengeluarkan larangan vaksinasi karena CIA merekrut dokter Pakistan, Shakeel Afridi, untuk melakukan program vaksinasi palsu di kota Abbottabad, di mana Amerika Serikat berharap bisa menemukan jejak DNA yang akan membantu penemuan Usamah bin Ladin.
Afridi ditangkap aparat Pakistan, setelah pasukan AS membunuh Bin Ladin dalam serangan di rumah persembunyiannya di Abbottabad Mei 2011.
Tahun 2013 Pakistan mencatat terjadi 72 kasus polio, naik dari 58 pada tahun 2012, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (11/12/2013).
Madrasah Darul Ulum Haqqaniah memberikan gelar doktor kehormatan kepada pimpinan Taliban Afghanistan Mullah Umar, serta mengakui Jalaluddin Haqqani, pimpinan jaringan Haqqani, sebagai lulusannya.*