Hidayatullah.com–Kelompok Al Ikhwan al Muslimun Muslimun mengatakan lebih dari 450 anggota yang ditahan pemerintah Mesir melakukan mogok makan menentang perlakukan terhadap mereka.
Al Ikhwan al Muslimun mengatakan mereka yang melakukan mogok makan termasuk mantan pejabat tinggi yang bekerja untuk mantan Muhammad Mursy, presiden yang digulingkan militer Juli lalu. Demikian dikutip BBC, Senin (23/12/2013)
Para tahanan mengatakan mereka tidak dizinkan dibesuk oleh keluarga dan tidak memiliki akses untuk bantuan hukum serta medis.
Mereka juga mengatakan sel mereka terlalu sesak dan kotor.
Pemerintah Mesir yang didukung militer menahan lebih dari 2.000 anggota Al Ikhwan al Muslimun Muslimun sejak Mursy digulingkan.
Ikhwanul Muslimin, gerakan politik dan sosial yang berusia 85 tahun itu- berhasil dalam serangkaian pemilihan umum setelah Husni Mubarak digulingkan tahun 2011.
Mursy menjadi presiden pertama yang dipilih secara bebas setelah menang dalam Pemilu tahun lalu.
Namun Al Ikhwan al Muslimun tidak menyebutkan apakah Mursy juga ikut serta dalam aksi mogok makan tersebut.
Human Rights Watch mengatakan baru-baru ini, pemerintah Mesir menahan lima pejabat yang bekerja dengan Mursy selama hampir lima bulan tanpa memberitahu di mana mereka ditahan.*