Hidayatullah.com—Lembaga Al Azhar, Al Ikhwan al Muslimun (IM) dan Salafy An Nur sama-sama mengecam aksi peledakan bom yang disebut oleh pihak pemerintah sebagai bom bunuh diri yang menyebabkan setidaknya 15 terbunuh.
Pantauan hidayatullah.com dari Mesir semenjak hari Selesa menunjukkan, pemberitaan media massa Mesir terfokus pada berita peledakan gedung keamanan milik pemerintah di kota Manshurah tersebut.
Grand Syeikh al Azhar, Syeikh Ahmad At Thayyib dalam keterangannya di beberapa media lokal menyebut, aksi bunuh diri tersebut bertentangan dengan Islam. Ia mengatakan, darah seluruh warga Mesir adalah haram ditumpahkan serta menyeru perlunya menghukum qishas pelakunya dengan segera.
Sedangkan Al Ikhwan sendiri, yang sebelumnya ikut menjadi kambing-hitam aparat keamanan dalam keterangan resminya sebagaimana dilansir harian Al Akhbar hari Rabu (25/12/2013), ikut menyampaikan kecaman atas peledakan terhadap kantor keamanan Daqahliya tersebut dengan menyebutkan bahwa aksi itu mengancam persatuan rakyat Mesir.
Sedangkan An Nur, melalui Sekjennya Jalal Marah juga menyampaikan kecamannya.
Qatar sendiri yang merupakan negara yang dikenal sebagai pendukung Al Ikhwan pun menyatakan bahwa aksi tersebut bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan mengajak agar seluruh pihak menjaga stabilitas keamanan Mesir. Demikian dikutip Al Akhbar.
Sebelumnya, Perdana Menteri Mesir, Beblawi menetapkan Al-Ikhwan Al-Muslimun sebagai organisasi teroris menyusul ledakan atas gedung keamanan milik pemerintah tersebut.*