Hidayatullah.com—Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan pekan lalu oleh Korea Utara bukanlah misil baru.
Militer Korsel hari Rabu (30/3/2022) menuding Korut meluncurkan rudal lama yang kurang bertenaga dalam uji coba pekan lalu, bukan intercontinental ballistic missile (ICBM) baru berkekuatan dahsyat sebagaimana yang digembar-gemborkan Pyongyang.
Kamis pekan lalu, Korut mengatakan bahwa pihaknya telah menguji coba Hwasong-17, rudal balistik antarbenua terjauh daya jangkaunya yang dijuluki para pengamat sebagai “rudal monster”. Peluncuran itu disebutnya sebagai “peristiwa bersejarah”.
Namun, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan kepada AFP bahwa pada kenyataannya rudal itu adalah Hwasong-15, tipe yang sama seperti yang diluncurkan pada 2017,
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan kepada komite di parlemen bahwa ditinjau dari kecepatannya, kemampuan dan tahapan luncurnya misil itu sama seperti Hwasong-15, bukan Hwasong-17.
Menurut Kementerian, peluncuran pada Kamis lalu merupakan upaya Pyongyang untuk “mengganti” kegagalan uji coba Hwasong-17 sebelumnya pada bulan ini.
Menurut pihak Korsel, rudal Hwasong-17 yang diluncurkan pada tanggal 16 Maret meledak tidak lama setelah dilontarkan.
“Penduduk Pyongyang pasti sangat terkejut” dengan kegagalan itu, dan mungkin kejadian itu mempengaruhi opini publik terhadap rezim Kim Jong-un,” kata Ha Tae-keung, anggota parlemen dari partai oposisi konservatif Partai Kekuatan Rakyat, kepada media.
Otoritas Jepang mengatakan bahwa menurut pemantauan, rudal yang diklaim sebagai Hwasong-17 yang jatuh di sekitar perairannya itu sempat meluncur selama satu jam.*