Hidayatullah.com- Di tengah hiruk pikuk perpolitikan Indonesia, masyarakat diminta tidak melupakan umat Islam di Myanmar yang sedang tertindas. Mereka hingga saat ini tetap membutuhkan perhatian dari masyarakat dunia.
Seruan tersebut disampaikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menggelar aksi di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Selasa, 5 Rabiul Awwal 1435 H (7/1/2014) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam aksi itu, KAMMI Tangsel mendesak Kementerian Luar Negeri RI untuk turut serta menyelesaikan masalah yang menimpa Muslim Myanmar, sesuai politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Massa juga mendesak ASEAN dan negara-negara anggotanya untuk memberi sanksi ekonomi, dengan mengembargo barang-barang buatan Myanmar atas nama kemanusiaan.
“Mendesak PBB untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengirimkan tentara keamanan untuk menjaga HAM yang sudah diinjak-injak di Myanmar,” bunyi tuntutan ketiga KAMMI Tangsel dalam rilis yang diterima hidayatullah.com atas nama Kepala Departemen Kebijakan Publik Diki Permana dan Ketua Ade Irfan Abdurahman.
Massa pun mengutuk dan mengecam keras aksi pembantaian massal dan intimidasi terhadap Muslim Myanmar yang dilakukan oleh tentara dan biksu-biksu di Myanmar.
“Menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk turut serta memberi dukungan baik moril maupun materil atas penderitaan saudara-saudara kita di Myanmar,” serunya.
Dalam beberapa tahun ini, diketahui ribuan muslim Rohingya dan muslim Myanmar lainnya tewas, dan ratusan ribu lainnya harus mengungsi dari negara bagian Arakhan, tulis KAMMI Tangsel.*