Hidayatullah.com – Sebagian besar anggota Majelis Umum PBB mendukung upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh PBB dengan menyatakannya memenuhi syarat untuk bergabung.
Dukungan tersebut tertuang dalam pengesahan resolusi yang disetujui 143 suara, dengan 9 suara menolak (termasuk AS dan ‘Israel’) dan 25 suara abstain.
Resolusi tersebut tidak memberikan keanggotaan penuh PBB kepada Palestina, namun hanya mengakui bahwa mereka memenuhi syarat untuk bergabung.
Meskipun begitu, hal ini menjadikan Palestina semakin dekat dengan keanggotaan penuh PBB, yang berarti pula pengakuan terhadap negara Palestina.
Resolusi Mejalis Umum PBB “menetapkan bahwa Negara Palestina … harus diterima menjadi anggota” dan “merekomendasikan agar Dewan Keamanan mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik”.
Palestina, yang saat ini masih berstatus sebagai negara pengamat akan mendapatkan beberapa hak dan keistimewaan tambahan mulai September 2024, seperti kursi di antara anggota PBB di ruang sidang – tetapi tidak akan diberikan hak suara di dalam badan tersebut.
Melaporkan dari markas besar PBB di New York, Gabriel Elizondo dari Al Jazeera mengatakan bahwa sangat penting bahwa sejumlah besar negara memberikan suara yang mendukung resolusi tersebut.
“Apa yang kami dengar sebelum pemungutan suara adalah antara 120, 130 – paling tinggi, 140. Fakta bahwa mereka mendapatkan 143 memenuhi dan melampaui semua ekspektasi. Ini sangat luar biasa,” katanya.
“Namun mereka masih hanya berstatus sebagai pengamat.”
Dukungan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB muncul setelah tujuh bulan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, dan ketika ‘Israel’ memperluas pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Sebelum pemungutan suara, Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB mengatakan kepada UNGA bahwa “memberikan suara ‘Ya’ adalah hal yang benar untuk dilakukan dan saya dapat meyakinkan Anda, Anda dan negara Anda untuk tahun-tahun mendatang akan bangga karena telah membela kebebasan, keadilan dan perdamaian pada saat-saat yang paling gelap ini.”
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pengesahan resolusi ini menunjukkan bahwa dunia mendukung hak-hak dan kebebasan rakyat Palestina, dan menentang pendudukan Israel.
“Saya pikir secara strategis, [pemungutan suara] ini tidak akan membuat perbedaan bagi Gaza,” ujar analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara.
“Ini jauh lebih bersifat simbolis. Ini adalah tonggak penting bagi Palestina untuk mencapai status di kancah dunia.”
Permohonan untuk menjadi anggota penuh PBB pertama-tama harus disetujui oleh Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara dan kemudian UNGA. Jika langkah tersebut kembali dipilih oleh dewan, kemungkinan besar akan menghadapi nasib yang sama: veto AS.*