Hidayatullah.com– Para anggota partai politik terbesar Malaysia, United Malays National Organization (UMNO) menyerukan agar para pramugari Malaysia Airlines (MAS) diperbolehkan memakai jilbab dan agar dikenakan larangan menyediakan alkohol di dalam penerbangan, dan seruan ini didukung oleh para pejabat negara dan para manajer MAS.
“Kami menyarankan agar pihak manajemen Malaysia Airlines (MAS) membolehkan atau meminta para pramugari Muslimah untuk memakai jilbab dan pakaian seragam yang menutupi aurat,” kata Dazma Shah Daud, exco Pemuda UMNO kepada Mail Online Melayu seperti dikutip OnIslam.net.
Daud menyebutkan beberapa maskapai penerbangan negara-negara Muslim seperti Brunei, Arab Saudi dan Iran yang mewajibkan para pramugarinya memakai jilbab.
“Kita tidak perlu takut bisnis terpengaruh karena kita harus yakin dengan kehendak Tuhan jika kita menaati ajaran-Nya,” kata Dazma.
Lebih lanjut Dazma mengatakan bahwa media salah mengutip pernyataannya dimana media menyebutkan dia meminta agar para pramugari Muslimah diwajibkan mengenakan jilbab.
“Apa yang saya katakan adalah mereka yang ingin memakai jilbab di saat terbang harus diperbolehkan karena ada kasus dimana ada pramugari-pramugari Muslimah di MAS yang memakai jilbab di luar jam kerja, tapi harus melepas jilbab saat terbang,” jelasnya.
Seiring dengan permintaan diperbolehkannya jilbab, Ketua Biro Keagamaan Pemuda UMNO, Azmir Yuzaimi Mohd Yunus mendesak MAS dan maskapai penerbangan lainnya untuk menghentikan pelayanan minuman beralkohol di dalam pesawat. Yunus juga menghimbau agar dibacakan doa sebelum setiap penerbangan.
“Saudi Airlines, misalnya, mewajibkan para pilot mereka untuk membacakan doa (bagi Muslim) sebelum terbang. Mengapa kita tidak bisa memohon perlindungan kepada Allah dalam setiap penerbangan? Sebagai seorang Muslim, kita harus memohon perlindungan dari-Nya, ” kata Yunus.
Dukungan Seruan UMNO ini didukung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin yang mengatakan bahwa MAS harus memberi para pramugarinya “pilihan untuk memakai jilbab”.
“Mereka yang ingin menutup aurat harus diperbolehkan,” kata Khairy, yang juga sebagai ketua Pemuda UMNO. Di pihak lain, sekretaris eksekutif Serikat Pekerja MAS (MAS Employees Union) (Maseu), Mohd Jabbarullah Abd Kadir mendukung tuntutan UMNO untuk melarang alkohol selama penerbangan. “Kami sudah menyampaikan hal ini ke top manajemen MAS sebelum ini.
Ini bukan hal baru, tetapi jika ada pihak lain yang mengusulkan ini, Maseu akan mendukungnya, ” kata Jabbarullah.
Usulan UMNO ini menyusul dua kecelakaan maut penerbangan Malaysia.
Bulan lalu, seluruh penumpang pesawat MH17 yang berjumlah 298 orang tewas dalam penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur.
Tiga bulan sebelumnya, pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi dan 12 kru, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional KL.*