Hidayatullah.com–Sekitar 45.000 orang Kurdi asal Suriah menyelamatkan diri dari kelompok ISIS/ISIL yang menguasai daerah tempat tinggal mereka dan membanjiri Turki sejak negara tetangga itu membuka perbatasannya pada hari Jumat (19/9/2014).
“Sampai saat ini 45.000 orang Kurdi Suriah telah menyeberangi perbatasan dan memasuki wilayah Turki dari delapan pintu masuk,” kata Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus kepada para wartawan Sabtu (20/9/2014) dilansir Hurriyet.
“Tidak ada negara di dunia yang dapat menampung 45.000 pengungsi dalam satu malam, membawa mereka ke sini dengan selamat dan mencarikan mereka tempat berteduh tanpa ada masalah. Ini membuktikan betapa kuatnya Turki,” kata Kurtulmus.
Orang-orang Kurdi Suriah telah menyemut di sisi Suriah perbatasan Turki-Suriah sejak hari Kamis lalu, seiring dengan didudukinya desa-desa mereka oleh kelompok ISIS/ISIL yang berupaya menguasai kota Ain Al-Arab yang dikenal orang Kurdi sebagai Kobane.
Turki membuka pintu perbatasannya pada hari Jumat setelah pertempuran di Kobane menyebabkan eksodus penduduknya.
Pemerintah Ankara, yang telah menampung sekitar 1,5 juta pengungsi dari konflik Suriah, sebelumnya telah menolak untuk menerima lebih banyak pengungsi karena khawatir kewalahan.
“Kami membuka pintu-pintu kami karena kami harus [melakukannya],” kata Kurtulmus seraya menambahkan bahwa Turki siap menampung gelombang pengungsi lebih banyak lagi.
UNHCR menyambut baik keputusan Turki yang bersedia memberikan tempat aman kepada para pengungsi Suriah.
“Tindakannya … tepat dan manusiawi dalam situasi yang sangat sulit,” puji Amin Awad direktur UNHCR biro Timur Tengah dan Afrika Utara.*