Hidayatullah.com–Perdana Menteri Hungaria hari Jumat (12/12/2014) menyeru agar dilakukan tes narkoba wajib bagi para politisi dan jurnalis.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio pemerintah, Orban mengatakan bahwa ancaman penggunaan narkoba dan “mafia narkoba” semakin meningkat saat ini, dan pemerintahannya yang berakhir pada 2018 bertekad untuk memeranginya.
“Politisi, jurnalis dan orang-orang yang mengisi jabatan yang dipercayakan publik harus dimasukkan (dalam tes narkoba), karena sudah jelas bahwa mereka yang mengkonsumsi narkoba tidak dapat diandalkan untuk memerangi narkoba,” kata Orban dikutip Associated Press.
Para jurnalis dan aktivis marah atas usulan PM Viktor Orban itu. Mereka menuding hal tersebut sebagai pelanggaran terhadap kebebasan sipil dan tindakan untuk mengatasi popularitas Orban yang sedang menurun.
Popularitas Orban mulai menurun sejak bulan Juli setelah dia mengatakan bahwa dirinya sedang “membangun sebuah negara illiberal, sebuah negara yang non-liberal,” seraya menyebut Rusia, China dan Singapura sebagai contoh suksesnya. Pada saat yang sama dia mengecam sanksi ekonomi atas Rusia, yang dituding negara-negara Barat melakukan agresi terhadap Krimea yang merupakan wilayah Ukraina.
Oleh karena pernyataan itu Orban dituding sebagai pro-Rusia, anti-demokrasi.
Lembaga survei Ispos memperkirakan Partai Fidesz, tempat bernaung Orban, telah kehilangan 800.000 suara dukungan pada dua bulan terakhir. Popularitasnya turun dari 35% di bulan Oktober menjadi 25% di bulan Desember ini.
Menurut seorang pakar, di Hungaria masalah minuman beralkohol sebenarnya lebih besar dibanding narkoba. Negara itu memiliki 800.000 orang pecandu berat alkohol, sementara pecandu narkoba hanya sekitar 20.000 orang, kata Gabor Zacher toksikolog yang juga kepala pelayanan darurat di Rumah Sakit Militer Budapest.*