Hidayatullah.com–Terorisme tidak terkait dengan agama atau wilayah, yang bisa dikalahkan oleh koalisi pasukan moderat di seluruh dunia, kata para ulama dalam pernyataan yang dikeluarkan dalam konferensi Liga Muslim Dunia (MWL) di Makkah, Rabu (25/2/2017).
“Penghapusan terorisme dan ekstremisme agama tidak akan dicapai dengan penyebaran Islamophobia atau melawan Islam. Hal ini hanya dapat dicapai dengan kerjasama dengan negara-negara Muslim, ulama, dan lembaga-lembaganya,” kata pernyataan tersebut di akhir konferensi yang berlangsung tiga hari, dilansir Arab News.
“Kebebasan sangat dihargai dalam Islam tetapi terkait dengan tanggung jawab dan tidak boleh digunakan sebagai pembenaran untuk menyalahgunakan dan menghujat agama lain,” kata deklarasi tersebut.
Konferensi internasional bertajuk “Islam dan Melawan Terorisme” dibuka atas nama Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, oleh Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal, yang juga penasihat raja, pada hari Minggu di markas besar MWL di Makkah.
Deklarasi tersebut menyatakan, Al-Qur’an mengutuk segala bentuk tindakan teror dan ekstremis. Untuk itu diserukan dibentuknya Pengadilan Agama Kehakiman, dilakukan strategi komprehensif memotong dana untuk kelompok teroris, membangun kepercayaan antara rakyat dan para pemimpin, kebijakan anti-korupsi, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja proyek, serta perlindungan hak asasi manusia.
Deklarasi meminta para pemimpin Muslim, ulama, pemuda, media, dan pemerintah untuk memerangi terorisme, dengan penekanan pada mengatasi penyebab dan kondisi yang mendasari.
Konferensi mendesak pemerintah Muslim di dunia untuk menjamin keadilan bagi semua pihak, dengan menerapkan hukum Islam, kebijakan lembaga dengan mencegah penentuan berdasarkan agama dan etnis, serta meningkatkan solidaritas antar negara-negara Islam.
Pemerintah Muslim diminta menggunakan kurikulum sekolah yang menanamkan nilai-nilai moderat kepada pemuda Muslim, dan menjamin penyelesaian konflik didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama.
Konferensi ini juga mendesak ulama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai Islam dan menghindari kesalahpahaman dari ajaran Nabi (saw). Hal ini untuk menghindari interpretasi yang menyimpang dan ekstremis dari teks-teks agama, kata pernyataan tersebut.
Media di dunia Muslim harus berusaha untuk memperkuat persatuan agama dan nasional, kata pernyataan tersebut. Hal ini akan membantu memperdalam nilai-nilai dan moral Islam, dengan menjauhkan ide-ide hasutan dan sektarian, khususnya yang menodai agama.
Deklarasi ini juga mengimbau kepada pemuda Muslim untuk mengikuti ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Mereka diminta melindungi kehidupan manusia dan menghindari hasutan, ekstremisme, kekerasan dan konflik; serta mengikuti saran dari ulama, katanya.*