Hidayatullah.com—Amerika Serikat menyadap mantan presiden Prancis Jacques Chirac dan Nicolas Sarkozy, serta presiden saat ini Francois Hollande. Demikian menurut dokumen yang dibocorkan situs WikilLeaks, lansir Aljazeera.
Aksi mata-mata berupa penyadapan itu dilakukan antara tahun 2006 dan 2012, lapor koran Prancis Liberation dan situs Mediapart, Selasa (23/6/2015), mengutip dokumen yang diklasifikasikan sebagai “Top Secret” yang termasuk di dalamnya lima laporan dari lembaga intelijen AS National Security Agency (NSA) soal penyadapan jalur komunikasi.
Dokumen terbaru yang dibocorkan WikiLeaks itu bertanggal 22 Mei 2012, atau hanya beberapa hari setelah Hollande memulai tugasnya sebagai presiden Prancis. Dokumen tentang Hollande itu antara lain mengungkapkan bahwa presiden baru Prancis tersebut bersedia melakukan pertemuan rahasia di Paris guna membahas krisis eurozone, khususnya konsekuensi jika Yunani keluar dari zona penyatuan mata uang Eropa.
Dokumen bertahun 2008 menyebutkan bahwa Sarkozy merasa “dirinya sebagai orang satu-satunya yang mampu menyelesaikan krisis keuangan dunia.”
Menyusul bocoran dokumen itu, hari Rabu Hollande meminta digelar pertemuan bidang pertahanan guna membahas masalah tersebut.
Tahun lalu Hollande mendiskusikan tentang aksi penyadapan oleh NSA dengan Presiden AS Barack Obama dalam kunjungannya ke Washington. Yang mana katanya mereka berhasil mempertemukan perbedaan yang ada.*