Hidayatullah.com—Iklan perusahaan telekomunikasi Etisalat yang terbaru telah dilarang ditayangkan oleh Otoritas Perlindungan Konsumen Mesir, karena dianggap mengandung unsur kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Iklan tersebut mendorong kekerasan dalam rumah tangga dan bertentangan dengan kebiasaan dan tradisi,” kata kepala lembaga itu Atef Yakoub kepada Ahram Online Ahad (4/10/2015).
Iklan itu menggambarkan seorang pemuda meratapi ayahnya yang terbaring di tempat tidur menjelang ajal. Si pemuda mengatakan kepada ayahnya tentang betapa berharganya kenangan kebersamaan mereka selama ini, sebelum akhirnya menanyakan kepada ayahnya perihal keberadaan SIM card lama miliknya, sebab Etisalat akan memberikan pulsa gratis dengan menukarkan SIM card bekas pakai.
Si ayah tampak merengut dengan pertanyaan putranya itu, lalu menamparnya.
Menurut Yakoub, iklan itu telah melanggar nilai-nilai agama, kebiasaan dan budaya masyarakat.
“Kami meminta pihak perusahaan untuk menghentikan penayangan iklan itu, sebelum kami mengambil tindakan lebih lanjut dan mereka meyakinkan kami bahwa mereka akan mengontak pihak stasiun televisi agar tidak menayangkannya lagi,” kata Yakoub.
Pada bulan Juni lalu, Otoritas Perlindungan Konsumen Mesir melarang sebuah iklan produk keripik kentang, karena di dalamnya juga ada adegan ayah menampar putranya.*