Hidayatullah.com—Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Hamedani dikabarkan tewas terbunuh milisi Daulah Iraq wa Syam (ISIS) pada Kamis (08/10/2015) malam ketika memberi nasihat kepada pasukan Suriah di Aleppo (Halab).
Jenderal Hossein Hamedani tewas di tangan ISIS pada Kamis kemarin “dalam sebuah misi advisory” di wilayah utara Aleppo, demikian bunyi pernyataan Garda Revolusi dikutip AFP.
“Keberadaan Hamedani sebagai penasihat militer di angkatan bersenjata Suriah untuk melawan militan takfiri di negara Arab,” demikan bunyi siaran televisi Iran, Press TV menyebut setiap kelompok perlawanan Sunni.
Hossein Hamedani adalah veteran perang Iraq pada 1980-1988 dan menjabat sebagai wakil kepala komandan pasukan elit pada 2005, demikian dilansir Reuters.
Dalam perang di Suriah, Hamedani memegang peranan penting sebagai penasihat bagi tentara pendukung rezim Bashar di Suriah dalam upaya penggempuran kelompok milisi ISIS.
“Selama bertahun-tahun, Hamedani memegang peranan penting di Suriah sebagai penasihat. Ia memegang peranan penting dalam mencegah jatuhnya Damaskus. Ia kemudian pulang ke rumah setelah bertugas,” ujar seorang pejabat Iran, Esmail Kosari.
Menurut Kosari, Hamedani sebenarnya sudah menyelesaikan tugasnya di Suriah dan kembali ke Iran.
“Ia kembali ke Suriah untuk beberapa hari karena pengetahuannya yang mendalam mengenai wilayah tersebut dan ia menjadi martir di Suriah,” kata Kosari.
Selama Revolusi Suriah (Tsaurah), Iran yang didonominasi Syiah, merupakan sekutu regional dari Presiden Suriah, Bashar al-Assad melawan kelompok pembebasan dan oposisi dari Sunni. Selama empat tahun perang sipil di Suriah, Iran memberikan dukungan militer dan ekonomi.*