Hidayatullah.com—Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia berharap sebagian besar pengungsi Suriah dan Iraq kembali ke negaranya masing-masing begitu konflik di tanah airnya berakhir.
Berbicara dalam pertemuan regional partai, Merkel berusaha meredam kritik yang menghujani dirinya terkait kebijakan pintu terbuka bagi pengungsi Suriah dan Iraq.
“Kami perlu … mengatakan ini kepada khalayak bahwa ini hanyalah status penduduk sementara dan kami mengharapkan begitu Suriah damai kembali, begitu IS di Iraq dikalahkan, kalian (pengungsi) kembali ke negara asal dengan membawa pengetahuan yang telah kalian dapatkan,” kata Merekel kepada anggota partai Uni Demokratik Kristen (CDU) di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern hari Sabtu (30/1/2016), lapor Deutsche Welle.
Kanselir Merkel menggunakan contoh pengungsi dari bekas negara Yugoslavia di tahun 1990-an yang datang ke Jerman. Dia mengatakan 70 persen dari pengungsi itu kembali ke negara asalnya.
Horst Seehofer, pemimpin partai koalisi Merkel Uni Sosial Kristen (CSU), mengancam akan menggugat pemerintah ke pengadilan jika arus kedatangan pengungsi tidak diredam.
Satu tahun terakhir Jerman telah menampung lebih dari 1,1 juta pencari suaka. Banyak dari mereka menempuh perjalanan yang mengancam nyawa.
Merkel mendesak negara-negara Eropa lainnya memberikan bantuan lebih banyak dengan menampung para pengungsi, “karena jumlahnya perlu dikurangi dan bahkan tidak boleh mulai meningkat lagi, terutama di musim semi.”
Kepala badan urusan perbatasan Uni Eropa Fabrice Leggeri mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan satu juta pengungsi akan berusaha mencapai Eropa selama satu tahun ke depan, dengan menyeberangi timur Mediterania dan barat Balkan.*