Hidayatullah.com–Presiden Filipina Benigno Aquino telah memutuskan untuk tidak memperbolehkan mendiang Ferdinand Marcos dikubur di pemakaman para pahlawan di Manila. Demikian disampaikan jurubicaranya hari Sabtu (18/6).
Ricky Carandang kepada Reuters mengatakan, presiden belum memutuskan apakah Marcos akan diberikan pemakaman secara militer saat ia dikuburkan di Ilocos Norte, provinsi tempat kelahirannya.
Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii pada tahun 1989, setelah kekuasaannya selama 20 tahun ditumbangkan oleh aksi rakyat yang dimotori ibunda presiden yang sekarang, Corazon Aquino, pada 1986.
Janda Marcos, Imelda, dengan susah payah mengupayakan agar jasad suaminya yang diawetkan bisa dipulangkan dan dikuburkan di Filipina pada tahun 1990-an. Keluarga Marcos terus berharap agar pria yang dikenal sebagai penguasa bertangan besi dan korup itu mendapat pemakaman layaknya seorang pahlawan, dengan mengandalkan jasanya dalam Perang Dunia II dan pernah menjabat presiden.
Wakil Presiden Jejomar Binay merekomendasikan pemakaman militer bagi Marcos di Ilocos Norte, setelah menanyai rakyat Filipina lewat email dan SMS mengenai pemakaman yang pantas bagi Ferdinand Marcos.*