Hidayatullah.com–Juru bicara pemerintah dan Kementerian Informasi Yordania Mohammed Mumuni hari Sabtu menyangkal klaim bahwa Raja Yordania King Abdullah II melakukan pernyataan yang menuduh Turki pada kunjungannya ke AS.
Berbicara pada Anadolu Agency (AA), Mumuni merespon klaim oleh website tertentu yang mengatakan bahwa Raja Abdullah mengungkapkan pernyataan yang menuduh Turki pada kunjungannya 11 Januari lalu.
“Turki-Yordania mempunyai hubungan bersejarah dan berdasarkan prinsip menghargai sejarah,” kata juru bicara pemerintah Yordania, menambahkan bahwa klaim seperti itu tidak mempengaruhi hubungan diantara dua negara.
“Berita semacam itu merupakan sama sekali tanpa profesionalisme kejuruan yang minimal,” Mumuni dikutip laman middleeastmonitor.com, Senin (27/03/2016).
Sebelumnya dipublikasikan Raja Abdullah menuduh Turki telah “mengekspor teroris ke Eropa”, demikian menurut cerita yang diterbitkan oleh Middle East Eye.
Pernyaraan Mumuni itu datang sehari menjelang kunjungan resmi dua hari Perdana Menteri Ahmet Davutoglu di Yordania.
Davutoglu akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Abdullah en-Nusur.
Perdana menteri Turki itu diharapkan menandatangani 10 persetujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara dua negara.
Tahun lalu, PM Yordania Abdullah Ensour bertemu dengan Menteri Pendidikan Turki Nabi Avci dan menekankan pentingnya melanggengkan kerjasama kedua negara dalam memerangi terorisme.
Baca: Yordania dan Turki Bahas Kerjasama Anti-Teror
Dalam kunjungannya Avci menyampaikan pesan dari Perdana Menteri Ahmet Davutoglu kepada Ensour, berupa ucapan belasungkawa pemerintah Turki atas kematian pilot Yordania Muath Kaseasbeh yang dibakar hidup kelompok ISIS.*/Nashirul Haq AR