Hidayatullah.com–Dr. Nasser Baaoum, Menteri Kesehatan Yaman dan anggota komite tertinggi yang menangani bantuan, mengakui upaya yang dilakukan Pemelihara Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam membantu Yaman.
“Pusat Bantuan dan Dukungan Kemanusiaan King Salman memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan dalam dua minggu pertama pembentukannya,” ujar Nasser Baaoum memuji dukungan Arab Saudi kepada Yaman dalam sektor kesehatan seperti dikutip laman Asharq al Awsat edisi Bahasa Inggris Selasa (14/06/2016).
Dia menekankan bahwa program eksekutif yang dibuat oleh Arab Saudi seringkali dapat memecahkan permasalahan kesehatan di negara yang sedang diguncang perang itu.
Sementara itu, Mohammad Abdul Khair, Direktur Operasi dan Darurat dari Organisasi Internasional Migrasi di Jenewa, juga mengakui dukungan kerajaan dan pusat bantuan, memuji betapa kuat dan aktifnya kerjasama yang dibangun diantara keduanya dalam membantu orang-orang yang membutuhkan.
Dia menunjuk kerjasama dengan Arab Saudi di Somalia akan bervariasi melalui bantuan yang diberikan oleh Pusat Bantuan King Salman.
Dari pihak lain, Perwakilan Wilayah Komisioner Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR) di Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Dr. Nabil Othman berterimakasih pada Kerajaan Arab Saudi dan Pusat Bantuan dan Dukungan Kemanusiaan King Salman dalam membantu pengungsi, sembari menggarisbawahi bahwa Pusat King Salman telah menandatangani sebuah program dengan UNHCR untuk memberikan dukungan pada penduduk Yaman yang kehilangan tempat tinggal.
Dia berharap untuk memperkuat kerjasama dengan Pusat itu, menyatakan bahwa Kerajaan Saudi mempunyai catatan sejarah yang mulia dalam memberikan dukungan pada orang-orang yang kehilangan tempat tinggal mereka dan pengungsi.
Sedangkan Dr. Alaa Alwan, Direktur Departemen WHO wilayah Mediterania Timur, menyatakan apresiasi atas Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, Putra Mahkota dan Wakil Putra Mahkota karena mendukung sektor kesehatan di Yaman, memuji dukungan yang diberikan oleh Pusat King Salman pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menjalankan tugas di Yaman.*/Nashirul Haq AR