Jum’at, 14 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menggerebek sebuah perusahaan komunikasi di Kota Pale, Bosnia, Kamis (13/10). Penggerebekan ini untuk memburu keberadaan tersangka penjahat Perang Bosnia, Radovan Karadzic. Perusahaan ini dikabarkan milik anggota keluarga Karadzic.
Pale merupakan basis pertahanan Karadzic semasa Perang Bosnia yang berada sekitar 16 kilometer di timur Serajevo. Juru Bicara NATO menyatakan, NATO memiliki kecurigaan kuat terhadap perusahaan itu. Diduga kuat perusahaan ini terkait dengan jaringan pendukung milik Karadzic.
NATO menyatakan akan memeriksa perusahaan ini secara teliti untuk membuktikan kebenaran dugaan mereka.
Dua pemimpin tokoh penting Serbia pada masa Perang Bosnia, Radovan Karadzic dan anak buahnya Jenderal Ratko Mladic adalah buronan yang paling diincar Mahkamah Internasional untuk kejahatan perang di Den Haag.
Karadzic mendapat tuduhan melakukan pemusnahan suatu bangsa atau genosida pada 1995. Sejak adanya dakwaan, Karadzic melarikan diri dan dilaporkan bersembunyi di pegunungan Bosnia bersama para pengawal bersenjata. Karadzic dan mantan Presiden Yugoslavia juga dituduh sebagai perencana Perang Bosnia, yaitu sejak 1992 hingga 1995.
Selama Perang Bosnia, 260 ribu warga Muslim tewas dan 1,6 juta orang kehilangan tempat tinggal. Baik Karadzic maupun Mladik selama ini berhasil menghindari pengejaran NATO.
Keduanya dikejar hingga ke tempat-tempat biara terpencil di pegunungan yang sulit dicapai di Serbia Bosnia dan di tempat lain di sekitarnya, namun tak kunjung ditemukan. Karadzic diyakini bersembunyi di Bosnia dan Mladic di Serbia.
Karadzic telah dinyatakan bertanggung jawab pada tahun 1995, namun berhasil bersembunyi sejak tahun 1996. Karadzic dan Mladik diduga berhasil bersembunyi karena luasnya jaringan dan banyaknya orang-orang yang bersedia melindungi.
Kota Pota adalah pusat kekuatan dan pertahanan Karadzic pada masa Perang Bosnia pada 1992-1995. Istri serta anak Karadzic dilaporkan masih tinggal di kota ini. Hingga kini, upaya pasukan NATO menangkap Karadzic belum membuahkan hasil.
Sebelumnya, salah seorang terdakwa penjahat perang Bosnia, Jenderal Dragomir Milosevic, setahun lalu telah menyerahkan diri ke Mahkamah Kejahatan Perang Internasional.
Milosevic dituduh membantai warga muslim Bosnia saat perang saudara berkecamuk di negara pecahan bekas Yugoslavia itu. Ketika mengepung Sarjevo, Dragomir memerintahkan pasukannya menembaki warga muslim dengan kejam dari sebuah bukit.
Amerika Serikat (AS) pernah memberikan hadiah sebesar US$ 5 juta bagi yang bisa menangkap Karadzic dan Mladic . (mtn/hid/cha)