Hidayatullah.com—Di beberapa daerah, jumlah orang asing mengalahkan jumlah orang Saudi, termasuk di Jeddah dan Jubail, menurut data yang dikeluarkan Departemen Statistik Publik.
Dilansir Arab News, menurut laporan media lokal hari Rabu (15/6/2016), populasi Arab Saudi pada akhir 2015 mencapai 31,5 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 21,1 juta jiwa atau 67% adalah warganegara Saudi, sedangkan sisanya 10,4 juta jiwa atau 33% adalah orang asing.
Di Jubail, Provinsi Timur, terdapat 205.000 warganegara Saudi dan 243.000 orang asing. Di Jeddah jumlah warganegara Saudi mencapai 1,9 juta, tetapi orang asing jumlahnya lebih banyak yaitu 2,13 juta. Sementara di Alghat, Riyadh, jumlah orang asing 8.158 hampir menyamai jumlah warganegara Saudi 8.800.
Presiden Ethar Forum for Research and Social Studies, Mohammad Alsubaei, mengatakan pertambahan jumlah orang asing di Jubail dan Jeddah mengkhawatirkan dan dapat menimbulkan masalah sosial, ekonomi serta budaya.
Menurutnya, Visi 2030 yang dicanangkan Kerajaan Arab Saudi harus memasukkan program penyeimbangan komposisi penduduk, terutama karena adanya proyek Jubail 2 dan Kota Industri Ras Al-Khair.
Sekarang ini keragaman sudah tampak mencolok di Jubail, terutama di pusat-pusat perbelanjaan dan restoran, di mana orang tampil dengan model pakaian yang beraneka macam.
Alsubaei mengatakan Jeddah harus dilindungi dari pertambahan jumlah orang asing, sebab hal itu dapat mengancam identitas kota tersebut. Dia juga menyarankan agar pencampuradukan antara orang Saudi dengan orang asing di lingkungan kerja, haji dan umrah dikurangi.*