Hidayatullah.com–Para dokter turun ke jalan bersama keluarga dan teman mereka di kota terbesar kedua di Yunani bukan untuk protes, melainkan untuk membantah misinformasi tentang masker yang beredar luas selama pandemi coronavirus.
Beberapa puluh orang berjalan cepat dan berlari sejauh 2 kilometer melintasi jantung kota Thessaloniki sambil mengenakan masker dan kemudian diukur tingkat oksigen dan karbondioksida mereka, yang terbukti semuanya normal.
Kalangan penolak kewajiban penggunaan masker menyebarkan klaim bahwa menggunakan masker akan menyebabkan orang kesulitan bernapas dan buruk untuk kesehatan mereka. Para dokter spesialis penyakit pernapasan ingin membuktikan klaim tersebut salah.
“Masker wajah, serta jarak sosial dan kebersihan pribadi, merupakan satu-satunya perlindungan terhadap coronavirus,” kata Dr. Iraklis Titopoulos, spesialis paru, kepada The Associated Press usai aksi itu.
“Sulit dipercaya sebagian besar penduduk dunia membantah hal yang sangat jelas ini,” ujarnya, Ahad (4/10/2020).
Banyak individu berpenyakit paru kronik mendesak dokter mereka agar menulis rekomendasi supaya mereka terlepas dari kewajiban mengenakan masker, kata Titopoulos. Sebagian lain bahkan meminta agar mereka tidak disuruh masuk kerja.
Kasus infeksi baru coronavirus di Yunani melonjak tajam hampir 80% pada bulan Agustus, sehingga total kasus menjadi lebih dari 19.300. Pihak berwenang menuding keengganan masyarakat untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sebagai biang kerok kenaikan tersebut.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis hari Sabtu mengakui penguncian wilayah terbatas mampu menekan laju penularan coronavirus, sedangkan karantina secara nasional sepertinya sangat sulit dilakukan lagi untuk kedua kalinya karena dampaknya yang besar bagi perekonomian negara.*