Hidayatullah.com—Iran telah menangkap salah satu anggota tim negosiator nuklir, yang berhasil mencapai kesepakatan dengan kekuatan-kekuatan dunia tahun lalu, dengan tuduhan melakukan aksi mata-mata.
Seorang tersangka dibebaskan dengan uang jaminan setelah beberapa hari mendekam dalam tahanan tetapi masih harus menjalani pemeriksaan, kata juru bicara kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei hari Ahad (28/8/2016) dalam konferensi pers mingguan. Dia mengatakan orang yang tidak disebutkan namanya itu adalah “mata-mata yang telah menyusup ke tim nuklir,” lansir Reuters dari media milik pemerintah.
Kesepakatan antara negara-negara superpower dan PBB serta Uni Eropa dengan pemerintah pimpinan Presiden Hassan Rouhani tahun 2015 membuat Iran terlepas dari sebagian besar sanksi ekonomi, setelah setuju untuk menghentikan program nuklirnya.
Pernyataan Ejei itu menjawab pertanyaan terkait komentar seorang anggota parlemen pekan lalu yang mengatakan bahwa seorang anggota tim negosiasi nuklir Iran yang memiliki kewarganegaraan ganda telah ditangkap dengan tuduhan spionase.
Kejaksaan di Teheran pada 16 Agustus mengumumkan bahwa orang tersebut memiliki keterkaitan dengan intelijen Inggris, tetapi tidak disebutkan bahwa dia anggota tim negosiasi nuklir. Dalam konferensi hari Ahad itu, Ejei tidak secara eksplisit mengkonfirmasi bahwa orang yang ditangkap itu memiliki kewarganegaraan ganda.
Inggris mengatakan pada 16 Agustus bahwa pihaknya akan mencari tahu perihal pemilik kewarganegaraan ganda tersebut.*