Hidayatullah.com–Persidangan serangan Israel terhadap konvoi kemanusiaan menuju Gaza, Freedom Flotilla atau yang dikenal dengan Mavi Marmara, di Mahkamah Kriminal Istanbul, Turki akan digelar hari ini (19/10/2016). Sidang ini akan menjadi sidang yang menentukan.
Pada sidang ketiga belas ini, tampak puluhan korban serangan Israel, yang terdiri dari kalangan aktivis dan wartawan dari berbagai negara sudah tiba di Istanbul untuk konsolidasi. Meraka datang dari Inggris, Indonesia, Yordania, Swedia, Aljazair, Irlandia, Afrika Selatan, Palestina, dan tuan rumah Turki.
Dari hasil perbincangan hidayatullah.com dengan sejumlah aktivis, sidang kali ini terbilang istimewa dan paling penting dari seluruh rangkaian sidang. Terutama sidang ini dilaksanakan pasca kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik Turki dengan Zionis Israel yang terjadi pada 28 Juni 2016.
Advokat Indonesia Beri Kesaksian Sidang Mavi Marmara di Turki
Zionis Israel sangat ingin persidangan terhadap empat jenderalnya itu dibatalkan sebagai syarat pembayaran kompensasi terhadap keluarga korban tewas, dan syarat izin masuknya bantuan kemanusian ke Gaza oleh Turki.
“Israel telah kirim 20 juta dollar AS kepada pemerintah Turki. Tetapi keluarga syuhada Mavi Marmara tidak ingin uang. Mereka ingin keadilan ditegakkan,” kata Gulden Sonmez, Ketua Tim Advokasi Mavi Marmara pada pertemuan dengan para aktivis semalam (18/10/2016).
Gulden menegaskan, apapun hasil sidang kali ini, tidak akan menyurutkan upaya menuntut tanggungjawab Israel atas serangan mereka terhadap konvoi kemanusiaan internasional menuju Gaza, Palestina.*/Surya Fachrizal Ginting