Hidayatullah.com–Pusat Bantuan Darurat dan Kemanusiaan King Salman (KSRELIEF) menandatangi kontrak dengan Rumah Sakit Bureihi di Taiz untuk memperluas persediaan pelayanan medis.
Di dalam kontrak itu, 150 orang yang terluka akan menerima perawatan dan pelayanan medis termasuk operasi bedah di Taiz.
Dr. Abdullah Al-Rabeeah, penasihat Pengadilan Kerajaan Saudi dan supervisor umum KSRELIEF, dan Dr. Najeeb Al-Bureihi pengurus rumah sakit itu menandatangani kesepakatan tersebut di depan Dr. Nasser Ba’oom, menteri kesehatan umum dan populasi yang juga anggota Komisi Tinggi Bantuan di Yaman.
KSRELIEF memberi dukungan pada rumah sakit dan sektor kesehatan di Yaman dengan menyediakan pelayanan kesehatan dan medis, Al-Rabeeah mengatakan.
Dia mengatakan bahwa operasi KSRELIEF itu berdasarkan arahan dari Raja Salman agar menyediakan pelayanan untuk rakyat Yaman dan memenuhi kebutuhan mereka.
Pusat bantuan tersebut sedang melancarkan sejumlah program untuk memberi perawatan pada rakyat Yaman yang terluka dengan dukungan Kementrian Kesehatan dan Populasi Yaman dan organisasi internasional.
Menteri Kesehatan Yaman telah berterimakasih pada Raja Salman, pemerintah dan rakyatnya yang mendukung rakyat Yaman.
Dia menekankan bahwa Pusat Bantuan Darurat dan Kemanusiaan King Salman merupakan kelompok bantuan pertama yang menembus blokade Taiz dan mengirim bantuan makanan dan medis pada kota itu.
Lebih dari setengah dari seluruh rumah sakit dan klinik di Yaman ditutup atau tidak berfungsi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, memperingatkan kurangnya pelayanan kesehatan akan meningkatkan resiko penyebaran penyakit.
Hanya 45 persen dari 3.507 fasilitas kesehatan yang disurvei oleh WHO secara penuh dapat beroperasi dan dapat diakses, sementara lebih dari 40 persen distrik di negara itu menghadapi kekurangan dokter, kata WHO.
“Kurangnya dokter di pelayanan kesehatan berarti lebih banyak orang kehilangan akses pada hal yang dapat menyelamatkan nyawa mereka,” kata WHO dalam pernyataannya.
“Absennya penanganan penyakit menular meningkatkan resiko penyebaran penyakit seperti kolera, campak, malaria dan penyakit endemik lain.”
UNICEF mengatakan bencana kemanusiaan di negara itu menyebabkan 7,4 juta anak membutuhkan bantuan kesehatan dan 370.000 lainnya beresiko mengalami malnutrisi akut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kementrian Kesehatan Yaman mengumumkan menyebarnya penyakit kolera pada awal Oktober di ibukota Sanaa. Hingga akhir bulan itu, WHO mengatakan jumlah kasus yang diduga kolera telah menggelembung hingga lebih dari 1.400.
42 persen dari 276 distrik yang disurvei WHO hanya memiliki dua dokter atau kurang, sementara hampir seperlima dari distrik tidak mempunyai dokter.
WHO mengatakan ibu muda dan bayi-bayi mereka kekurangan perawatan penting sebelum kelahiran dan pelayanan imunisasi, sementara orang-orang yang menderita kondisi akut atau kronis terpaksa menghabiskan perawatan lebih.*/Nashirul Haq AR