Hidayatullah.com—Pejabat kesehatan di Texas hari Senin (28/11/2016) melaporkan kasus pertama infeksi Zika yang sepertinya disebarkan oleh nyamuk-nyamuk lokal.
Laporan itu menjadikan Texas sebagai negara bagian kedua di Amerika Serikat yang melaporkan penularan virus tersebut oleh nyamuk lokal
Kasus di Texas melibatkan seorang wanita warga Cameron County, dekat perbatasan Meksiko, yang tidak dalam kondisi hamil, kata Texas Department of State Health Services seperti dilansir Reuters.
Kehamilan merupakan kekhawatiran terbesar dalam kasus Zika, sebab virus dapat menyebabkan kecacatan parah seumur hidup bagi bayi yang dilahirkan, termasuk microcephaly, kondisi di mana seorang bayi dilahirkan dengan ukuran kepala kecil yang menandakan otaknya berhenti berkembang secara normal.
Texas mengatakan saat ini tidak ada kasus lain, selain kasus tersebut, terkait penyebaran Zika. Meskipun demikian, aparat setempat meningkatkan upaya mereka memantau persebaran virus tersebut.
Lembaga pecegahan dan pengendalian penyakit AS, CDC, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan aparat lokal dan negara bagian dalam pemantauan dan pencegahan penyebaran virus tersebut, seperti tindakan pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa dan penebaran larvasida untuk mematikan jentik nyamuk.
Texas adalah satu dari beberapa negara bagian di Amerika Serikat yang menjadi rumah bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus Zika.
Dade County di wilayah Miami, negara bagian Florida, sudah berusaha membasmi nyamuk lokal pembawa Zika sejak pertengahan musim panas lalu. Sampai hari ini, di negara bagian itu terdapat 238 kasus Zika yang ditularkan oleh nyamuk lokal.
Menurut Dr. Amesh Adalja, seorang pakar penyakit menular dari University of Pittsburgh Medical Center, penularan Zika oleh nyamuk lokal di Texas sebenarnya sudah diperkirakan.
Penyakit dengue dan chikungunya, yang disebabkan oleh virus kerabat dekat Zika, sudah lebih dulu menyebar di Texas dan negara bagian itu merupakan “rumah yang nyaman” bagi nyamuk Aedes.
Belum ada vaksin atau obat untuk mengatasi Zika, yang menyebabkan demam, ruam kulit serta mata merah. Diperkirakan 80 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sehingga sulit untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus itu.
Hubungan antara Zika dengan microcephaly pertama kali diketahui tahun lalu di Brazil, yang sejak dikonfirmasi virus tersebut telah menyebabkan 2.000 kasus kelahiran cacat.
Dalam tubuh orang dewasa, infeksi Zika berkaitan dengan sindrom syaraf langka yang dikenal sebagai Guillain-Barre, serta gangguan syaraf lainnya.*