Hidayatullah.com—Seorang pelaku penembakan yang menyerang sebuah turnamane video game di Florida belum lama ini diketahui terobsesi dengan hobinya, malas mandi dan malas pergi sekolah, menurut catatan di pengadilan.
David Katz, 24, memiliki riwayat gangguan mental, menurut berkas perceraian kedua orangtuanya di negara bagian asalnya, lapor BBC Selasa (28/8/2018).
Ibunya pernah menyita peralatan gamenya dan mengunci barang itu di kamar. Tidak hanya itu, menurut si ibu putranya bahkan pernah menghantam sebuah pintu di rumah hingga berlobang.Menurut sejumlah laporan, pintu yang dirusak adalah pintu kamar ibunya.
David Katz membunuh dua orang di Jacksonville, hari Ahad (26/8/2018), sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri, kata polisi.
Menurut berkas pengadilan di negara bagian Maryland, pemuda itu sejak lama bertikai dengan ibunya, dan dua kali dirawat di rumah sakit akibat gangguan jiwa.
“Rambutnya sering berhari-hari tidak dicuci,” kata ibunya dalam berkas perceraian yang diajukan tahun 2007.
“Waktu saya menyita peralatan pengendali gamenya, supaya dia tidak dapat bermain game pada pukul tiga atau empat pagi, saya terbangun dari tidur dan melihat dia hanya berjalan berputar-putar saja di dalam rumah,” papar ibunya.
Dokumen yang diperoleh Associated Press menunjukkan bahwa kedua orangtuanya, insinyur NASA Richard Katz dan toksikolog yang bekerja untuk pemerintah Elizabeth Katz, tidak sepaham perihal bagaimana cara mengasuh putra mereka. Termasuk soal apakah dia harus meminum obat-obatan antipsikotik yang diresepkan untuknya.
Anak mereka terkadang membuat posisi “meringkuk seperti bola”, tidak mau pergi ke sekolah dan merengek, kata Nyonya Katz.
Hakim di Maryland memberikan hak asuh kepada ibu anak lelaki itu, dan memberikan hak berkunjung kepada ayahnya.
Eli Clayton, 21, dan Taylor Robertson, 27, ditembak mati dalam serangan hari Senin di sebuah turnamen eSports bagi pemain-pemain Madden NFL, sebuah game American football (permainan bola ala Amerika yang lebih mirip rugby daripada sepakbola pada umumnya). Sebelas orang lainnya terluka akibat aksi brutal yang dilakukan David Katz.
Teman-teman sesama penggemar game mengatakan Katz memiliki gaya bermain seperti orang gila dan enggan berteman.
“Kami selalu menganggapnya ‘agak kurang beres’ karena dia tidak bersosialisasi sama sekali,” kata Shay Kivlen, 21, dari Seattle, kepada CBS News hari Senin.
Sheriff Jacksonville, Mike Williams, mengatakan kepada Baltimore Sun hari Senin bahwa motif penembakan yang dilakukan David Katz belum dipastikan.
Sheriff Williams mengatakan pemuda itu membeli senjata api berupa dua buah pistol yang digunakan dalam serangan tersebut secara legal, dari sebuah toko senjata berlisensi di wilayah Baltimore.*